Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

PERANGKAP

Sunday, July 8, 2007

Suatu ketika, sekelompok orang berburu monyet di hutan Afrika. Cara berburunya pun cukup unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Monyet-monyet hasil buruan itu rencananya akan digunakan sebagai hewan percobaan atau dijual untuk acara sirkus di beberapa negara.

Cara menangkap yang sederhana, membuat sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Setiap toples diisi aroma kacang yang mengundang monyet-monyet itu datang dan mengambilnya. Setelah diisi aroma, toples-toples itu ditanam ke dalam tanah dengan menyisakan toples dibiarkan terbuka tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Keesokannya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol dan tidak bisa dikeluarkan.
Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, tentu saja monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana!

***
Sahabat, kita mungkin akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tetapi tanpa sadar, sebenarnya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita menggenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet menggenggam kacang.

Kita sering mendendam, tidak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf, mulut mungkin berkata ikhlas. Tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu kemana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Sahabat, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita melepas semua “rasa tidak enak” terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan kita pun tahu surga itu diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya bersih. Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu ?

N.b. : Majalah LPUQ Edisi 42/th. 7/ Juni 2007

TANAMAN BAMBU CINA

Saat ini orang dengan mudah mengatakan bahwa keberhasilan seseorang itu karena nasib baik, hoki, keberuntungan.

Edward de Bono, dalam bukunya “Taktik dan Kiat Sukses”, mengatakan : 50 % lebih orang yang biasa menyebut hoki atau keberuntungan yang dialami seseorang sebenarnya adalah peluang yang ditangkap oleh orang yang telah mempersiapkan diri dengan baik. Hanya saja persiapan tersebut tidak terlihat oleh orang lain sehingga mereka menilai bahwa itu keberuntungan belaka.

Ada sebuah analogi yang dapat memperjelas semua itu.



Seorang pecinta tanaman hias tergiur tanaman bambu Cina milik temannya. Maka dia minta bibitnya. Segera ia menanamnya di taman belakang rumahnya. Agar tanaman cepat tumbuh, dia memupuk, menyirami, menyiangi rumput yang dikhawatirkan mengambil jatah tanaman bambu itu.
Namun, setelah ditunggu selama 4 tahun, bambu itu tidak juga tumbuh selain tunas kecil dan umbinya.

Dia mulai putus asa dan bermaksud mematikan tanaman itu. Lalu digalilah tanah di sekitar bambu itu untuk mengetahui mengapa bambu itu tidak segera tumbuh?
Tetapi dia tercengang. Ternyata selama 4 tahun ini semua pertumbuhan terjadi di bawah tanah. Struktur akar yang kuat dan besar berserat melebar dan menyebar jauh ke tanah, maka dia urungkan niatnya untuk mematikan tanaman tersebut.

Yang lebih mencengangkan, di tahun kelima, tanaman itu dapat tumbuh mencapai 25 meter. Hal ini disebabkan oleh akar yang kuat dan cadangan makanan yang tersedia melimpah setelah dikumpulkan selama 4 tahun.

Mengapa kita tidak mengikuti strategi hidup bambu tersebut.
Menancapkan dan menyebarkan akarnya dengan kuat sehingga nantinya terjadi pertumbuhan yang cepat karena modal, keterampilan dan pengetahuan telah kita miliki.

Maka saran yang baik :
* Tekunlah untuk melebarkan dan mendalamkan tancapan akar anda.
* Hindari pola pikir Quickficks. Bila itu kita tanamkan maka setiap ide yang lewat akan dengan mudah tertangkap dan menghantar kita ke kehidupan yang lebih berhasil.

n.b.: Jangan hanya mengagumi keindahan fisik tanaman tapi lebih pada apa yang ada di baliknya.

 
Free new blogger template ABSTRACT MIND Design by Pannasmontata             Powered by    Blogger