Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

ALLAH HANYA MEMANGGIL KITA 3X SEUMUR HIDUP

Saturday, November 1, 2008

Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup.
Renung-renungkan dan selamat beramal..
Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju
Mekah....... . , aku bertanya pada Ibu, Ibu adalah pemilik
Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu.

'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....? ( Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah). Dan Ibu,memberikan Tausyiahnya. Kebetulan umrahku dimulai di Madinah selama 4 hari, baru ke Makah. Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah. Ibu berkata...' , * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita...?'
Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'
Saya menggelengkan kepala.


'Panggilan pertama adalah* **Azan*', ujar Ibu.
'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.
Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.

Saya terpekur.... . .mata saya berkaca-kaca.

Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......
Ibu melanjutkan,

Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*
Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan
panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.
Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya
kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.
Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali.
Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.

Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanallah ..... .saya dating menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan..
...Alhamdulillah. ..

Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah*
KEMATIAN*.

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.
Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan
gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..

Jawablah 3 panggilanAllah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......Insya Allah syurga adalah balasannya.. ...'
Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah
Karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........

*Huraisy*

*Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking.

Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.

Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?'

Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang..'

Pertama, orang yang meninggalkan sholat
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.'*

Sampaikan pesanan ini biarpun 1 ayat... Wallahualam*

Sumber: www.bondan-palestin.blogspot.com

DUA SISI MATA UANG PADA DIRI MANUSIA

Monday, June 30, 2008

Kehidupan manusia dapat diibaratkan seperti sekeping uang logam yang pasti memiliki dua sisi bermotif. Yang mungkin membedakan adalah pada uang logam, satu sisi bermotif gambar dan sisi yang lain bermotif angka. Sedangkan pada manusia, dua sisi tersebut adalah motif warna. Hitam dan putih.
Ketika kita dulu masih kanak-kanak dan bermain menggunakan koin, ada kalanya koin itu mampu berdiri dan memperlihatkan kedua motif miliknya. Keadaan yang sangat jarang terjadi. Apakah demikian juga yang terjadi pada manusia? Mana yang lebih sering terjadi? Terlihat kedua sisi manusia atau hanya salah satu dari keduanya? Seberapa banyak manusia yang mampu memperlihatkan sisi putihnya dibanding dengan sisi hitam? Mungkin keadaan bìsa berimbang atau sebaliknya hanya menampakkan salah satu sisi. Beberapa alasan yang dipakai untuk sekedar menghindar, salah satunya adalah dengan mengatakan diri kita bukan dan tidak sama dengan seorang nabi, sosok terpilih yang senantiasa mendapat teguran manakala hendak berbuat salah. Alasan yang dianggap cukup memiliki kekuatan untuk mengelak. Padahal kalau kita mau berpikir praktis dan mau segera melaksanakan ide baik yang muncul darì pikiran kita, tentunya kita pun memiliki kesempatan yang sama untuk meraih keagungan ridla-Nya. Janji nabi muhammad kepada kita dengan sering mengucap sholawat kepada beliau, kita pun beroleh keselamatan dan kegembiraan yang sudah pasti datang dari pemberi keselamatan Tuhan yang esa, Allah SWT.
Untuk itulah, sisi mana dari diri kita yang ingin kita tunjukkan sangat bergantung dari kita sendiri. Dan manusia lain yang melihat kitalah yang akan menilai motif warna diri kita. Akankah kita berkesempatan menampakkan warna yang lain selain putih dan hitam? Dan apakah hal itu akan mungkin terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu menghayati kata-kata berikut. "TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DI DUNIA YANG BUKAN MILIK KITA INI, BILA SANG PEMILIK YANG MAHA AGUNG TELAH MENGELUARKAN SABDA-NYA."

KUASA ILAHI DI SETIAP RUAS JARI KITA

Saturday, June 28, 2008

Pernahkah anda perhatikan tangan kanan anda?
Lihat baik-baik! Ada refleksi nama Allah SWT. Lalu perhatikan lebih dalam lagi. Di setiap ruas jari kita, terdapat ruang berongga yang berisi cairan sinovial. Ya...cairan yang ada di antara sendi. Pelumas yang memudahkan kita menggerakkan jemari. Bila terjadi gangguan pada cairan ini, banyak kenikmatan yang akan terlewatkan. Kekakuan sendi yang membatasi keleluasaan gerak kita.
Lebih mudah bagi kita untuk mencegahnya dengan senantiasa bersyukur ketimbang tanpa sadar kita telah menelantarkannya.
Kalau kita sanggup meluangkan waktu untuk bekerja atau menyalurkan hobi, masa sih kita tak punya waktu untuk mengucap kata syukur dan memanfaatkan tangan kita untuk meraih ridla ilahi. Dengan semangat islami, mari kita saling mengingatkan untuk sering mengucap kalimah syukur dan toyyibah.

WIN – WIN NEGOTIATION

Saturday, March 29, 2008

Pernahkah dipikirkan dengan sengaja bahwa kita mampu melakukan win – win negotiation ketika kita benar – benar menghadapinya ? Yang mungkin terlintas adalah bagaimana mungkin kita dengan sukarela melakukannya sedangkan diri kita sendiri sudah pasti tidak menghendaki kerugian sedikitpun.

Kisah sederhana berikut mungkin dapat dijadikan pandangan bahwa kita dapat melakukannya, dengan sukarela sekalipun.

Seorang ibu dibuat pusing oleh kelakuan kedua putranya. Keduanya bertengkar memperebutkan satu buah jeruk. Tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing menginginkan jeruk tersebut hingga akhirnya sang ibu memutuskan membelah buah jeruk tersebut menjadi dua bagian sama. Satu diberikan kepada putra pertamanya dan satunya diberikan kepada putra keduanya. Putra pertamanya, begitu menerima belahan jeruk tersebut, ia melangkah ke ruang tengah dan dengan cepat dikupasnya jeruk itu lalu dinikmati daging buahnya. Kulit jeruk tersebut ditinggalkan begitu saja di sebelah tempatnya duduk. Sedangkan putra keduanya, langsung membawa belahan jeruk miliknya ke ruang depan. Dengan hati-hati dikupasnya jeruk itu tanpa merusak kulitnya. Setelah dia dapatkan kupasan kulit jeruk itu, daging buahnya tidak dimakan tapi diletakkan begitu saja di sebelah tempatnya duduk. Dan dia mulai bekerja dengan kulit jeruk itu. Dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah mobil mini. Dia tampak puas dengan hasil kerjanya. Sang ibu yang memperhatikan polah tingkah kedua putranya jadi menyesal. Kalau tahu akan begini, kenapa juga tadi buah jeruk itu dibelah menjadi dua. Padahal, kedua putranya bisa saja mendapatkan bagian buah jeruk tersebut masing-masing utuh, pikir sang ibu.

Itu adalah cerminan kecil dari sebagian besar kehidupan manusia. Yang mengubah pandangan kita bahwa kita benar-benar dapat melakukan win-win negotiation. Dengan cara bagaimana ? Kita berikan saja sesuatu dalam hidup kita yang sedikit tidak membawa manfaat bagi kita tetapi justru merupakan bahan pokok kebahagiaan orang lain. Kita memperoleh kelegaan ketika sesuatu yang mungkin membebani kita tersebut telah kita bagi dan ternyata bermanfaat untuk orang lain. Kita beroleh kebahagiaan dan orang lain pun menikmati kebahagiaannya. Masing-masing utuh.

Terinspirasi dari radio swasta di Jombang tertanggal 27 Maret 2008 jam 06.00

HIDUP UNTUK REPOT ??!

Sunday, March 9, 2008

Pagi ini, seperti biasanya, aku berangkat ke kantor. Berjalan kaki dengan tenang dan tidak tergesa. Jarak kantor dengan tempat kost aku, tidaklah terlalu jauh. Selain bisa berhemat, itung-itung berolahraga dan menikmati keindahan ciptaan-Nya. Sesampai di kantor, rekan sejawatku sudah banyak yang hadir. Kegiatan rutin pertama kali adalah menjabat tangan rekan dengan gender sejenis. Dapat mempererat tali silaturahim, begitu kata orang bijak. Setelah bercanda sana-sini, baru aku menuju meja kerjaku. Kuletakkan tas dan aku duduk di singgasanaku yang kurasakan paling nyaman. Di tempat aku kerja.

Hari itu, tak banyak kegiatan yang kulakukan. Menunggu mahasiswa-mahasiswa yang akan kuliah. Aku mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Setelah mereka siap, aku menuju ke kelas mereka. Agendanya adalah pengenalan silabus karena mahasiswaku tersebut baru memulai hari pertama kuliah di semester baru. Tak terasa hampir satu setengah jam aku berada di kelas itu. Kuakhiri saja kelas dan meninggalkan mereka.

Begitu aku kembali ke ruang dosen, kulihat salah seorang rekan kerjaku akan keluar. Spontan aku bertanya kepadanya, ”Ibu, mau kemana ?”. Pertanyaanku tersebut cukup membuatnya menghentikan langkahnya. ”Saya mau ke kantor Akper terus sekalian fotokopi. Mau ikut ?” tawarnya kepadaku. Hm....ke kantor Akper? ”Mau. Kebetulan ada yang ingin saya cari. Tapi sebentar, saya ambil dompet dulu.” jawabku.

Selang berikutnya, kami sudah berjalan beriringan menuju tempat parkir sepeda motor. Beliau mengambil sepeda motor miliknya dan menaikinya. Dengan santai, aku membonceng di belakang beliau. Dalam perjalanan menuju ke kantor Akper yang letaknya tidak terlalu jauh, aku mencoba menanyakan satu pertanyaan kepadanya. Ya....sekedar perbincangan ringan, menurutku.

”Bu, boleh saya menanyakan sesuatu ?” tanyaku. ”Boleh...”
”Sebenarnya manusia itu hidup untuk apa sih, Bu?” tanyaku lagi.
Beliau tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab pertanyaanku itu. Hanya beberapa detik setelah aku menutup mulut, beliau menjawab, ”Untuk repot....!”
Kontan aku terkejut dengan jawaban beliau. Entah itu begitu saja terucap atau memang pengalaman beliaulah yang saat itu menjawab pertanyaannku.

”Untuk repot ?....Maksud Ibu ?” tanyaku meminta penjelasan.
”Ya, iya. Manusia itu hidup untuk repot. Coba dipikir. Manusia yang belum memiliki pasangan hidup. Dia pasti akan mencari pasangannya kan? ” jelasnya.
”Iya.” jawabku singkat.
”Nah, Mbak kan tahu, orang yang menikah itu pasti repot. Dia harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan pas.” Beliau menghentikan penjelasannya sejenak. Seolah memberikan kesempatan kepadaku untuk mencernanya. Iya, ya, pikirku.
”Terus, setelah menikah pasti mereka punya keinginan untuk segera mendapatkan keturunan. Mendapatkan anak. Iya, kan? Padahal, setelah mereka benar-benar mendapatkannya. Yang dihadapi adalah kerepotan-kerepotan yang tidak kunjung usai. Satu dapat diatasi, bisa dipastikan kerepotan yang lain akan muncul. Begitu, kan?” jelasnya lebih lanjut.

”Iya, ya, Bu. Manusia hidup itu memang harus repot. Kalau nggak mau repot, ya jangan hidup. Karena memang itulah yang akan ditemuinya sampai menjelang ajal menjemput.” simpulku saat itu.

Perbincangan singkat itu, mau tidak mau membuatku berpikir.
Manusia hidup untuk repot.

Aplikasinya memang begitu. Tapi, kalau kita mau benar-benar menelaah lebih dalam lagi, dibalik semua kerepotan tersebut, tersimpan janji Tuhan aku ( Allah SWT ). Janji berupa anugerah yang tidak dapat dinilai dan digantikan oleh apapun di bumi ini. Janji yang sudah tercantum dengan sangat jelas (bahkan diulang sampai 2 kali) didalam Al-Qur’an surat Al-Insyiroh ayat 5 dan 6. Yang diterjemahkan sebagai berikut : ”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Tuhan aku ( Allah SWT ), bila sudah berjanji pasti menepati janjinya. Kelanjutan dari kedua ayat tersebut diatas, dapat kita jadikan pegangan dalam menjalani kehidupan. Yaitu : ”Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan). Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah, hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyiroh : 7 dan 8).

Jadi, walau kehidupan kita penuh dengan ”kerepotan”. Jalanilah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Karena dibalik semua itu, telah menanti kenikmatan tiada tara yang telah dijanjikan oleh Tuhan aku ( Allah SWT ).

TANGISAN CHRISYE :………KETIKA MULUT TAK LAGI BERKATA

Wednesday, January 30, 2008

Saya dapatkan artikel ini dari seorang sahabat di Jakarta. Beliau mengirimkannya melalui email. Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah judul (subyek) email dari beliau, yaitu TANGISAN CHRISYE. Sosok berhati lembut yang sudah lebih dulu dijemput Sang Khalik.

Saya simpan isi email tersebut di laptop supaya saya berkesempatan membacanya setiap saat. Kata demi kata tidak saya lewatkan hingga tanpa terasa HATI SAYA MENDESIR DAN BERGETAR. Perlahan saya rasakan sesuatu yang hangat keluar dari sudut mata saya dan ia mengalir pelan menyusuri kulit pipi saya. Ya, Allah....SAYA MENANGIS !

Silakan Anda meluangkan waktu sejenak untuk membaca artikel ini dengan hati Anda !

Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang Krismansyah Rahadi (1949-2007) di majalah sastra HORISON.

Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, "Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?" Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius.

Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan kembalikan pita rekaman itu. Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi, A'udzubillahi minasy syaithonirrojim. "Alyauma nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!

Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagu tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah.

Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon," Chris, alhamdulillah selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali.

Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye ? Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye: Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu.
Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi.Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.

Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. "Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65..." kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri! Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari!

Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.

Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak.

Mengenai menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi pada Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.

Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut.

"Kenapa Bang, kurang?" Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya.

Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya. Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar. "Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun ' kan ?"

Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.

Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya. Amin. #

SELAMAT JALAN MANTAN PRESIDEN .....!

Sunday, January 27, 2008

Hari ini tepat tanggal 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB, mantan presiden H. M. Suharto tutup usia. Setelah berjuang dengan kesehatan yang fluktuatif selama 24 hari, akhirnya sampai juga beliau pada satu titik. Kekuasaan Tuhan yang tidak ada seorang hamba pun kuasa menghindar atau pun menolaknya.


Beliau wafat di saat putusan status hukum beliau belum ditentukan. Situasi yang sama ketika presiden RI pertama yaitu Sukarno wafat.

Untuk sementara, paling tidak selama 7 hari ke depan, beliau masih layak mendapat penghormatan. Aliran doa akan mengalir di antara hari-hari tersebut. Sejenak kita menundukkan kepala dan mendendangkan doa, terlepas dari semua kesalahan yang pernah beliau perbuat. Seperti cuplikan kata-kata presiden Susilo Bambang Yudhoyono berikut ini :

"Saya mengajak seluruh rakyat untuk berdoa agar arwah almarhum diterima di sisi Allah. Kita doakan agar keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan dan dapat menyongsong hari esok yang lebih baik," ucap SBY.

"Saya ajak rakyat memberikan penghormatan tertinggi kepada putra terbaik bangsa atas jasa-jasanya," kata SBY lalu mengajak umat Islam membacakan surat Al Fatihah. Wapres JK ada di belakang SBY. Sedangkan para menteri berada di sebelah kanan SBY.

Sebesar apapun kesalahan beliau, itu merupakan bagian dari nash Allah. Kita sebagai hamba yang cerdas, hendaknya lebih pandai dalam menangkap hikmah dan pelajaran dari padamnya nyala lilin kehidupan seorang Suharto. Akhirnya kelak kita pun pasti menghadapi hal yang sama.

TEH..........UKAH ENGKAU ?

Friday, January 25, 2008

Sebuah penelitian baru berhasil mengungkap TEH juga bermanfaat untuk MENCEGAH BAU NAPAS TAK SEDAP.

Masalah napas tak sedap disebabkan komponen sulfur kotor yang mudah menguap dari bakteri yang berkembang dalam lingkungan kurang oksigen seperti belakang lidah dan celah gusi.

Para peneliti Amerika meneliti pengaruh POLYPHENOL, sebuah komponen kimia yang ditemukan dalam teh, pada tiga spesies bakteri yang dihubungkan dengan napas tak sedap. Mereka menemukan konsentrasi polyphenol yang relatif rendah dapat merangsang pertumbuhan bakteri pemicu napas tak sedap.

Menurut Prof. Christine Wu dari Universitas Illinois, Chicago yang mempresentasikan penemuan penelitian ini dalam pertemuan tahunan America Society for Microbiology mengatakan, RATA-RATA SATU CANGKIR TEH HITAM MEMILIKI KEKUATAN MEMBUNUH BAKTERI PENYEBAB NAPAS TAK SEDAP. Meski begitu tetap diperlukan lebih banyak bagi bakteri yang menyebabkan napas tak sedap dalam gusi.

Secangkir teh dengan kekuatan normal cukup untuk membunuh bakteri pada lidah. Selain menghambat pertumbuhan patogen dalam mulut, teh hitam dan polyphenolnya bermanfaat bagi kesehatan mulut manusia dengan menekan komponen penyebab napas tak sedap yang dihasilkan bakteri patogen.

Sumber : Koran Harian Surya, Januari 2008.

GORESAN HATI DI BADAN JAGUAR

Monday, January 21, 2008

Seorang pengusaha muda dan kaya baru saja membeli sebuah mobil mewah, sebuah Jaguar. Sore ini, ia memilih menikmati kemewahan Jaguarnya itu. Dengan kekuatan penuh, dipacunya mobil itu mengelilingi jalanan sekitar lingkungannya.

Di tepi jalan, tampaklah beberapa anak yang sedang asyik bermain sambil melempar sesuatu. Tiba-tiba dia melihat sesuatu terlempar dari balik mobil-mobil yang diparkir di jalan. Ternyata itu adalah sebuah batu yang kemudian tepat menimpa Jaguarnya. Sisi mobil itu pun koyak, tergores batu yang dilemparkan seseorang.

Citt....ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu mendekati tempat asal batu tadi terlempar. Jaguar yang tergores bukanlah hal sepele. Terlebih hal itu dilakukan oleh orang lain. Dengan amarah yang memuncak, ia tergesa keluar dari mobilnya. Seorang anak yang paling dekat dengannya, ia tarik dan ia pojokkan pada sebuah mobil.

”Apa yang telah kaulakukan !!! Lihat perbuatanmu pada mobilku !! Perhatikan goresan itu !!”, teriaknya sambil menunjuk goresan di mobilnya.

Sang anak tampak ketakutan dan berusaha meminta maaf. ”Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa.” Air mukanya tampak sedih dan tangannya memohon ampun. ”Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...”

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi, anak itu menunjuk ke suatu arah di dekat mobil-mobil parkir tadi. ”Itu disana ada kakakku. Dia tergelincir dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, ia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang ia keaskitan.”

Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu, ”Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda ? Tolonglah, kakakku terluka tapi ia terlalu berat untukku.”

Pengusaha muda itu terdiam. Ia hanya menelan ludah. Segera diangkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya. Lalu, diambilnya saputangan mahal miliknya untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

”Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatanmu,” ujar kedua anak itu.

Mendengar ucapan anak itu, kembali pengusaha muda itu tertegun. Dengan pelan ia berlalu meninggalkan kedua anak tersebut. Berjalan menuju Jaguar kesayangannya. Sejenak ia tatap goresan di badan mobil itu. RUPANYA TUHAN MENGINGATKAN DIRINYA DENGAN CARA SEPERTI ITU.

Sahabat, kadang memang ada yang akan ”melemparkan batu” buat kita, agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu pada kita.

Tulisan ini diperoleh dari majalah LPUQ.

KESERINGAN GOSOK GIGI, ........ BAHAYA NGGAK YA ?

Monday, January 14, 2008

Gigi putih dan bersih adalah dambaan setiap orang....
Bisa juga dijadikan sebagai patokan atau ukuran kecantikan seseorang....
Tidak sedikit orang yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan gigi yang putih dan bersih. Khususnya kaum wanita. Nggak lucu dong kalau orangnya cantik banget tapi saat tersenyum, WUIH....yang terlihat adalah dereran gigi berwarna kusam dan kurang sedap dipandang mata. WAH...bisa lari nih yang lihat !

Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan.....
MENGGOSOK GIGI SESERING KITA MAU. Tapi, pertanyaan yang kemudian akan muncul adalah.....
KALAU MENGGOSOK GIGINYA SAMPAI 5 KALI SEHARI, GIMANA TUH ? Merusak lapisan gigi nggak ? Trus, idealnya berapa kali dan kapan kita sikat gigi ?

Hehe....segala sesuatu yang berlebihan memang hasilnya belum tentu baik. Maksudnya mungkin baik....hanya caranya saja yang perlu sedikit diluruskan.

Menggosok gigi sampai 5 kali sehari, rasanya berlebihan. Kebiasaan tersebut justru bisa merusak gigi. KENAPA BEGITU ? Dalam pasta gigi terdapat bahan yang bersifat abrasif. Akibatnya, eamil gigi akan semakin tipis dan menjadi lebih sensitif.

YANG PALING BAIK, cukup sikat gigi sehari 2 kali, SETELAH SARAPAN PAGI dan SEBELUM TIDUR MALAM. Kalau ingin menghilangkan kotoran yang menempel di gigi, terutama setelah makan, sebaiknya berkumur dengan air putih.

Nah,.....Anda sendiri bagaimana ? Sudahkah menggosok gigi secara teratur ? Atau malah sibuk ngeliatin gigi orang lain ? Hehe......

EFEK AIR ES...DINGIN MENYEGARKAN...TAPI...

Tuesday, January 8, 2008

Ini adalah kiriman dari seseorang yang menyayangi kesehatan...

Artikel ini berguna untuk semua.

Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.

Secara logik..., mungkin ada kebenarannya.. Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES.
Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat sewaktu menikmati hidangan!!!!

Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah akan mendapat faedah dari kebiasaan ini.

Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca.
Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat fatal !!

Walau bagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita. Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.

Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.


:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!

Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri.

Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda.

Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada serangan pertama serangan jantung.

Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.
Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...
PAKAR SAKIT JANTUNG berkata, jika semua orang yang membaca artikel ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat menyelamatkan satu nyawa.
Baca ini.... ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda!!!!.

**Jadilah teman yang setia dan teruskan menghantar artikel ini kepada teman-teman yang anda sayangi.....!!!!


Bersabarlah tapi Jangan Mengurut Dada

Sunday, January 6, 2008

Bayangkan diri Anda sedang berada di dalam ruangan konser. Anda sedang asyik menikmati indahnya alunan musik ketika tiba-tiba ingat bahwa pintu mobil Anda belum dikunci. Anda khawatir terjadi sesuatu terhadap mobil Anda. Celakanya, Anda tak dapat keluar begitu saja dari ruangan itu. Anda menjadi gelisah dan tak dapat lagi menikmati musik konser. Anda begitu tak sabar menunggu konser tersebut berlalu.

Coba renungkan sebentar skenario di atas. Ilustrasi tersebut menggambarkan definisi baru mengenai kesabaran. Kesabaran adalah kemampuan menyatukan badan dan pikiran kita (body and mind) di satu tempat. Nah, begitu badan dan pikiran Anda berada di lain tempat, Anda akan sangat gelisah dan kehilangan kesabaran.

Lihatlah contoh di atas. Ketika badan dan pikiran Anda ada di ruangan konser, Anda begitu menikmati segala sesuatunya. Tapi begitu Anda sadar bahwa mobil belum terkunci, seketika itu juga pikiran Anda beralih ke tempat parkir. Pada saat itu kenikmatan Anda menonton berubah menjadi penderitaan, ketegangan, dan kegelisahan. Kalau semula Anda begitu sabar menikmati indahnya alunan musik detik demi detik, kini kesabaran itu benar-benar habis. Badan Anda masih di tempat konser, sementara pikiran ada di tempat lain.

Dengan contoh sederhana ini saya ingin mengajak Anda semua merevisi total pemahaman kita mengenai kesabaran. Selama ini, sabar seringkali diartikan dengan bersedia menderita, bersikap tabah, mengalah, dan seterusnya. Sabar sering diekspresikan dengan mengurut dada. Anda mengalami musibah, kemudian orang datang dan mengatakan,''Bersabarlah menghadapi cobaan ini.'' Anda diperlakukan sewenang-wenang, kawan-kawan Anda mengatakan, ''Bersabarlah, biar nanti Tuhan yang akan membalas orang itu.''

Tak ada yang salah dengan kata-kata tersebut. Yang salah adalah maknanya. Seolah-olah bersabar hanyalah dikaitkan dengan penderitaan hidup. Karena itu ekspresinya adalah mengurut dada. Ekspresi seperti ini mereduksi begitu banyak makna mengenai kesabaran.

Padahal kesabaran adalah rahasia terpenting untuk menikmati hidup. Kalau Anda bersabar Anda akan benar-benar menikmati saat-saat terindah dalam hidup Anda.

Definisi baru mengenai kesabaran adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Apa yang terjadi kalau badan Anda di kantor tapi pikiran di rumah, atau sebaliknya Anda di rumah tapi pikiran di kantor? Saya yakin, Anda tak akan menikmati hidup. Dalam menjalankan pekerjaan, seringkali saya harus bepergian jauh ke luar kota selama beberapa hari. Saat itu saya sering merindukan keluarga di rumah. Dan begitu itu terjadi saya merasa stres dan kehilangan kesabaran. Saya ingin buru-buru pulang, dan kenikmatan melakukan pekerjaan pun hilang.

Coba amati apa yang Anda rasakan saat terjebak kemacetan di jalan. Anda sering menjadi stres. Badan Anda masih di mobil tapi pikiran sudah di kantor, di tempat klien atau di rumah. Anda menderita. Sekarang coba lakukan penyatuan badan dan pikiran Anda kembali. Kuncinya adalah kesadaran. Sadarilah sepenuhnya apa yang sedang Anda alami.

Rasakan tubuh Anda yang sedang duduk di mobil, rasakan sentuhan tangan Anda pada kemudi, dan kaki Anda yang sedang menginjak pedal. Hidupkan musik kesukaan Anda, dan amatilah gedung-gedung yang menjulang tinggi. Anda akan merasakan keajaiban. Perlahan-lahan kesabaran Anda tumbuh kembali. Bukan itu saja Anda juga akan merasakan rileks.

Jangan salah, untuk relaksasi Anda tidak membutuhkan waktu dan tempat yang khusus. Yang Anda perlukan cuma bersabar. Sabar berarti hidup di masa sekarang dan menikmati keberadaan Anda. Anda sering tak sabaran kalau menunggu sesuatu? Coba satukan badan dan pikiran. Anda akan merasakan bedanya. . .

Definisi lain dari kesabaran adalah kesediaan Anda untuk menjalani prosesnya satu demi satu. Dunia ini diciptakan berproses. Kesabaran berarti menikmati proses tersebut. Anda tak bisa mendadak menjadi kaya, pandai, dan kompeten. Anda harus mau bersabar menjalani prosesnya dari ke hari. Dalam hal ini berlaku hukum pertumbuhan, Anda hanya menuai apa yang Anda tanam. Tak ada hal yang instant! Kalau Anda melewati prosesnya karena ingin cepat kaya, atau ingin cepat terlihat pandai. Anda melawan hukum alam, karena itu bersiap-siaplah menerima konsekuensinya pada suatu saat nanti.

Jadi, marilah kita bersabar. Dan hidup akan terasa lebih nikmat. Jangan mengurut dada, karena kesabaran adalah kenikmatan bukannya penderitaan. Apapun karir dan profesi Anda, yang menyebabkan Anda berhasil bukanlah kepandaian tetapi kesabaran Anda.

Inilah rahasianya mengapa agama selalu mengatakan, ''Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang sabar!''

Inspirasi seorang teman yang coba dituangkan di media ini.

 
Free new blogger template ABSTRACT MIND Design by Pannasmontata             Powered by    Blogger