tag:blogger.com,1999:blog-59616225546883094632024-03-08T12:30:15.320+07:00Dead_Alley 1128Sebuah pencarian yang tak kunjung usai....Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-87851185572245825702009-01-21T16:55:00.003+07:002009-01-21T17:32:23.619+07:00MINUM AIR PADA SAAT PERUT KOSONG<div style="text-align: justify;">Di Jepang sekarang ini sangat popular sekali tren minum air segera setelah Bangun Pagi. Apalagi, tes ilmiah telah membuktikan kemapuhannya. Kami memberikan deskripsi penggunaan air kepada pembaca kami dibawah ini. Terapi air ini telah dibuktikan sukses oleh kumpulan pengobatan Jepang untuk penyakit kronis dan serius serta penyakit moderen. Penyakit-penyakit tersebut adalah sebagai berikut:<br />Sakit kepala, sakit badan, sistem jantung, arthritis, detak jantung cepat, epilepsi, kelebihan berat badan, asma bronchitis, penyakit ginjal dan urin, muntah-muntah, asam lambung, diare, diabetes, susah buang air besar, semua penyakit mata, rahim, kanker, datang bulan tidak lancar dan penyakit telinga, hidung dan kerongkongan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">METODE TERAPI</span><br /><ol><li>Setelah anda Bangun Pagi sebelum menggosok gigi, minum 4 x 160 cc air.</li><li>Gosok dan bersihkan mulut tetapi jangan makan ataupun minum apapun selama 45 menit.</li><li>Setelah 45 menit anda boleh makan dan minum seperti biasa.</li><li>Setelah 15 menit sarapan, makan siang dan makan malam, jangan makan ataupun minum apapun selama 2 jam.</li><li>Untuk anda yang berusia tua ataupun sedang sakit dan tidak dapat minum 4 gelas air, pada saat mulai dapat digantikan dengan meminum sedikit air terlebih dahulu dan kemudian ditingkatkan berkala hingga 4 gelas per hari.</li><li>Metode diatas adalah terapi untuk mengobati penyakit dari orang yang sakit dan orang lain dapat menikmati hidup yang sehat.</li></ol><br />Daftar berikut adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk terapi pengobatan/kontrol/mengurangi penyakit utama :<br /><ol><li>Tekanan darah tinggi (30 hari)</li><li>Asam lambung (10 hari)</li><li>Diabetes (30 hari)</li><li>Susah buang air besar/konstipasi (10 hari)</li><li>Kanker (180 hari)</li><li>Tuberkulosis (90 hari)</li><li>Pasien arthritis disarankan mengikuti terapi diatas ini hanya 3 hari pada minggu pertama dan dari minggu kedua dan seterusnya setiap hari.</li></ol><br />Metode pengobatan ini tidak mempunyai efek samping, tetapi pada saat pelaksanaan pengobatan ini mungkin anda akan buang air beberapa kali.<br /><br />Adalah lebih baik jika kita melanjutkan terapi ini dan menjadikan prosedur ini sebagai rutinitas kerja dalam kehidupan kita. Minum air dan tetap sehat dan aktif.<br /><br />Hal ini masuk akal.... Orang Cina dan Jepang minum teh hangat pada saat makan mereka .... bukan air dingin. Mungkin sudah waktunya kita mengadopsi kebiasaan minum mereka sewaktu makan!<br /><br />Untuk yang suka minum air dingin, artikel ini mungkin berguna untuk anda. Adalah enak untuk minum minuman dingin setelah makan. Bagaimanapun, air dingin akan memadatkan minyak yang anda konsumsi. Ia akan memperlambat pencernaan.<br /><br />Sekali "kotoran" ini bereaksi dengan asam, ia akan dipecah dan diserap oleh intestine lebih cepat daripada makanan padat. Ia akan berbaris dalam usus besar. Dengan cepat, ini akan berubah menjadi lemak dan menjadi pemicu kanker. Adalah sangat bagus untuk minum sup hangat ataupun air hangat setelah makan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pesan yang serius untuk SERANGAN JANTUN G :</span><br /><ul><li>Wanita seharusnya tahu jika tidak semua simptom serangan jantung adalah sakit pada lengan kiri.</li><li>Berhati-hatilah terhadap sakit yang sangat pada garis rahang.</li><li>Kamu mungkin tidak pernah merasakan sakit pertama pada dada selama serangan jantung.</li><li>Pusing dan keringat berlebihan merupakan simptomnpada umumnya.</li><li>60 % dari orang mengalami serangan jantung ketika mereka sedang tidur tetapi tidak bangun lagi.</li><li>Sakit pada rahang dapat membangunkan anda dari tidur yang lelap. Mari berhati-hati dan sadar. Makin banyak kita tahu, kesempatan bertahan hidup menjadi lebih besar.</li></ul><br />Seorang ahli jantung berkata jika semua orang yang membaca artikel ini, menginformasikan kepada semua orang yang mereka kenal, anda akan dapat pastikan kita akan menyelamatkan setidaknya satu nyawa.<br /><br />Mohon untuk menjadi teman yang terbaik dan sebarkan informasi ini kepada seluruh teman yang anda perduli.<br /><br /><span style="font-size:85%;">(Hadiah dari seorang sahabat yang begitu perhatian!)</span><br /></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-60221089000553027082009-01-08T09:30:00.003+07:002009-01-08T12:19:33.458+07:00BIASAKAN RESPONS PADA ORANG LAIN<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Anda bisa mecari teman lebih banyak dalam waktu dua bulan dengan bersikap tertarik pada orang lain daripada Anda mencari teman dalam waktu dua tahun dengan cara mencoba agar orang lain tertarik dengan Anda.</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">(Dale Carnegie)</span><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Orang biasanya menyukai saat ia diingat. Salah satu hal yang paling efektif yang Anda bisa lakukan dalam dunia bisnis, dan kementerian, yaitu memanggil orang dengan namanya. Teknik yang sama juga bisa dengan bertanya : Apa kabar? (How do you feel?), Bagaimana pendapat Anda? Apa pendapat Anda? Bagaimana keluargamu? Dan seterusnya. Ada seseorang meluapkan kegembiraan ketika berhasil menebar respons kepada orang lain. Dia bercerita, "Di perusahaan asuransi saya menemukan kebenaran akan hal itu, yang saya beritakan kepada orang lain. Mereka membuat statement, membuat pernyataan. Mereka bertanya kepada orang, pendapatnya dan apa yang mereka inginkan dan terdapat respons positif."<br /><br />Carilah hobi, impian, tujuan keinginan dan ambisi orang lain. Lalu carilah apa yang bisa Anda berikan.<br /><br />Mike Murdock pernah berkata: "Apa yang Anda buat agar terjadi pada orang yang lain, Tuhan juga akan membuat terjadi pada Anda. Kini, putuskanlah untuk menjadi tertarik pada orang lain dan melibatkan diri dengannya, kemudian mereka secara alamiah akan menjadi tertarik dan terlibat pada Anda."<br /><br />Banyak-banyaklah berbuat kebajikan kepada orang lain, pasti balasannya akan lebih baik lagi walaupun bukan dari orang yang kita beri. Karena Allah SWT Maha Tahu dan akan selalu berbuat adil kepada siapapun.<br /><br />(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam bati atau di langit atau didalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (mmembalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. Luqman:16)<br /><br />Biasakanlah Anda selalu tersenyum, menyapa dengan salam kepada orang-orang di sekitar Anda, simpan segala keluh Anda, dijamin Anda akan dibahagiakan orang lain.<br /><br /><span style="font-size:85%;">Sumber: Majalah Ummul Quro Edisi 59/th. VIII/Nopember 2008 yang disadur dari buku Hidupkan Motivasi yang Telah Mati.</span><br /></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-55086429789283056722008-11-01T19:37:00.001+07:002008-11-01T19:43:25.185+07:00ALLAH HANYA MEMANGGIL KITA 3X SEUMUR HIDUPAllah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup.<br />Renung-renungkan dan selamat beramal..<br />Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju<br />Mekah....... . , aku bertanya pada Ibu, Ibu adalah pemilik<br />Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di bulan July 2007 yang lalu.<br /><br />'Ibu, kataku, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....? ( Maklum, ini pertama kali aku ber Umrah). Dan Ibu,memberikan Tausyiahnya. Kebetulan umrahku dimulai di Madinah selama 4 hari, baru ke Makah. Tujuannya adalah mendapatkan saat Malam Jumat di depan Kabah. Ibu berkata...' , * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*<br />Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita...?'<br />Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'<br />Saya menggelengkan kepala.<br /><br /><br />'Panggilan pertama adalah* **Azan*', ujar Ibu.<br /> 'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.<br /> Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.<br /> Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.<br /> Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.<br /> Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.<br /><br /> Saya terpekur.... . .mata saya berkaca-kaca.<br /><br /> Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......<br /> Ibu melanjutkan,<br /><br /> Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*<br /> Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan<br /> panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.<br />Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul.<br /><br /> Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya<br /> kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.<br /> Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali.<br /> Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.<br /><br />Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanallah ..... .saya dating menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan..<br />...Alhamdulillah. ..<br /><br />Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah*<br />KEMATIAN*.<br /><br />Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.<br />Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan<br />gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..<br /><br />Jawablah 3 panggilanAllah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......Insya Allah syurga adalah balasannya.. ...'<br /> Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi , saya sujud bertaubat pada Allah<br /> Karena kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... Aku menjawab panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ <br /><br />*Huraisy*<br /><br /> *Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking.<br /><br /> Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.<br /><br /> Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?'<br /><br /> Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang..'<br /><br /> Pertama, orang yang meninggalkan sholat<br /> Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.<br /> Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.<br /> Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.<br /> Kelima, orang yang suka minum arak.'*<br /><br /> Sampaikan pesanan ini biarpun 1 ayat... Wallahualam*<br /><br />Sumber: www.bondan-palestin.blogspot.comMushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-64295892314895823392008-06-30T11:31:00.000+07:002008-06-30T11:32:09.953+07:00DUA SISI MATA UANG PADA DIRI MANUSIAKehidupan manusia dapat diibaratkan seperti sekeping uang logam yang pasti memiliki dua sisi bermotif. Yang mungkin membedakan adalah pada uang logam, satu sisi bermotif gambar dan sisi yang lain bermotif angka. Sedangkan pada manusia, dua sisi tersebut adalah motif warna. Hitam dan putih. <br />Ketika kita dulu masih kanak-kanak dan bermain menggunakan koin, ada kalanya koin itu mampu berdiri dan memperlihatkan kedua motif miliknya. Keadaan yang sangat jarang terjadi. Apakah demikian juga yang terjadi pada manusia? Mana yang lebih sering terjadi? Terlihat kedua sisi manusia atau hanya salah satu dari keduanya? Seberapa banyak manusia yang mampu memperlihatkan sisi putihnya dibanding dengan sisi hitam? Mungkin keadaan bìsa berimbang atau sebaliknya hanya menampakkan salah satu sisi. Beberapa alasan yang dipakai untuk sekedar menghindar, salah satunya adalah dengan mengatakan diri kita bukan dan tidak sama dengan seorang nabi, sosok terpilih yang senantiasa mendapat teguran manakala hendak berbuat salah. Alasan yang dianggap cukup memiliki kekuatan untuk mengelak. Padahal kalau kita mau berpikir praktis dan mau segera melaksanakan ide baik yang muncul darì pikiran kita, tentunya kita pun memiliki kesempatan yang sama untuk meraih keagungan ridla-Nya. Janji nabi muhammad kepada kita dengan sering mengucap sholawat kepada beliau, kita pun beroleh keselamatan dan kegembiraan yang sudah pasti datang dari pemberi keselamatan Tuhan yang esa, Allah SWT. <br />Untuk itulah, sisi mana dari diri kita yang ingin kita tunjukkan sangat bergantung dari kita sendiri. Dan manusia lain yang melihat kitalah yang akan menilai motif warna diri kita. Akankah kita berkesempatan menampakkan warna yang lain selain putih dan hitam? Dan apakah hal itu akan mungkin terjadi? <br />Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu menghayati kata-kata berikut. "TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DI DUNIA YANG BUKAN MILIK KITA INI, BILA SANG PEMILIK YANG MAHA AGUNG TELAH MENGELUARKAN SABDA-NYA."Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-75772163691876817102008-06-28T14:37:00.001+07:002008-06-28T14:37:20.136+07:00KUASA ILAHI DI SETIAP RUAS JARI KITAPernahkah anda perhatikan tangan kanan anda?<br />Lihat baik-baik! Ada refleksi nama Allah SWT. Lalu perhatikan lebih dalam lagi. Di setiap ruas jari kita, terdapat ruang berongga yang berisi cairan sinovial. Ya...cairan yang ada di antara sendi. Pelumas yang memudahkan kita menggerakkan jemari. Bila terjadi gangguan pada cairan ini, banyak kenikmatan yang akan terlewatkan. Kekakuan sendi yang membatasi keleluasaan gerak kita.<br />Lebih mudah bagi kita untuk mencegahnya dengan senantiasa bersyukur ketimbang tanpa sadar kita telah menelantarkannya. <br />Kalau kita sanggup meluangkan waktu untuk bekerja atau menyalurkan hobi, masa sih kita tak punya waktu untuk mengucap kata syukur dan memanfaatkan tangan kita untuk meraih ridla ilahi. Dengan semangat islami, mari kita saling mengingatkan untuk sering mengucap kalimah syukur dan toyyibah.Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-37024086293296573572008-03-29T12:51:00.000+07:002008-03-29T12:57:59.364+07:00WIN – WIN NEGOTIATION<div align="justify">Pernahkah dipikirkan dengan sengaja bahwa kita mampu melakukan win – win negotiation ketika kita benar – benar menghadapinya ? Yang mungkin terlintas adalah bagaimana mungkin kita dengan sukarela melakukannya sedangkan diri kita sendiri sudah pasti tidak menghendaki kerugian sedikitpun.<br /><br />Kisah sederhana berikut mungkin dapat dijadikan pandangan bahwa kita dapat melakukannya, dengan sukarela sekalipun.<br /><br />Seorang ibu dibuat pusing oleh kelakuan kedua putranya. Keduanya bertengkar memperebutkan satu buah jeruk. Tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing menginginkan jeruk tersebut hingga akhirnya sang ibu memutuskan membelah buah jeruk tersebut menjadi dua bagian sama. Satu diberikan kepada putra pertamanya dan satunya diberikan kepada putra keduanya. Putra pertamanya, begitu menerima belahan jeruk tersebut, ia melangkah ke ruang tengah dan dengan cepat dikupasnya jeruk itu lalu dinikmati daging buahnya. Kulit jeruk tersebut ditinggalkan begitu saja di sebelah tempatnya duduk. Sedangkan putra keduanya, langsung membawa belahan jeruk miliknya ke ruang depan. Dengan hati-hati dikupasnya jeruk itu tanpa merusak kulitnya. Setelah dia dapatkan kupasan kulit jeruk itu, daging buahnya tidak dimakan tapi diletakkan begitu saja di sebelah tempatnya duduk. Dan dia mulai bekerja dengan kulit jeruk itu. Dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah mobil mini. Dia tampak puas dengan hasil kerjanya. Sang ibu yang memperhatikan polah tingkah kedua putranya jadi menyesal. Kalau tahu akan begini, kenapa juga tadi buah jeruk itu dibelah menjadi dua. Padahal, kedua putranya bisa saja mendapatkan bagian buah jeruk tersebut masing-masing utuh, pikir sang ibu.<br /><br />Itu adalah cerminan kecil dari sebagian besar kehidupan manusia. Yang mengubah pandangan kita bahwa kita benar-benar dapat melakukan win-win negotiation. Dengan cara bagaimana ? Kita berikan saja sesuatu dalam hidup kita yang sedikit tidak membawa manfaat bagi kita tetapi justru merupakan bahan pokok kebahagiaan orang lain. Kita memperoleh kelegaan ketika sesuatu yang mungkin membebani kita tersebut telah kita bagi dan ternyata bermanfaat untuk orang lain. Kita beroleh kebahagiaan dan orang lain pun menikmati kebahagiaannya. Masing-masing utuh.<br /><br />Terinspirasi dari radio swasta di Jombang tertanggal 27 Maret 2008 jam 06.00</div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-42930601548587035402008-03-09T14:54:00.000+07:002008-03-09T14:58:43.902+07:00HIDUP UNTUK REPOT ??!Pagi ini, seperti biasanya, aku berangkat ke kantor. Berjalan kaki dengan tenang dan tidak tergesa. Jarak kantor dengan tempat kost aku, tidaklah terlalu jauh. Selain bisa berhemat, itung-itung berolahraga dan menikmati keindahan ciptaan-Nya. Sesampai di kantor, rekan sejawatku sudah banyak yang hadir. Kegiatan rutin pertama kali adalah menjabat tangan rekan dengan gender sejenis. Dapat mempererat tali silaturahim, begitu kata orang bijak. Setelah bercanda sana-sini, baru aku menuju meja kerjaku. Kuletakkan tas dan aku duduk di singgasanaku yang kurasakan paling nyaman. Di tempat aku kerja.<br /><br />Hari itu, tak banyak kegiatan yang kulakukan. Menunggu mahasiswa-mahasiswa yang akan kuliah. Aku mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Setelah mereka siap, aku menuju ke kelas mereka. Agendanya adalah pengenalan silabus karena mahasiswaku tersebut baru memulai hari pertama kuliah di semester baru. Tak terasa hampir satu setengah jam aku berada di kelas itu. Kuakhiri saja kelas dan meninggalkan mereka.<br /><br />Begitu aku kembali ke ruang dosen, kulihat salah seorang rekan kerjaku akan keluar. Spontan aku bertanya kepadanya, ”Ibu, mau kemana ?”. Pertanyaanku tersebut cukup membuatnya menghentikan langkahnya. ”Saya mau ke kantor Akper terus sekalian fotokopi. Mau ikut ?” tawarnya kepadaku. Hm....ke kantor Akper? ”Mau. Kebetulan ada yang ingin saya cari. Tapi sebentar, saya ambil dompet dulu.” jawabku.<br /><br />Selang berikutnya, kami sudah berjalan beriringan menuju tempat parkir sepeda motor. Beliau mengambil sepeda motor miliknya dan menaikinya. Dengan santai, aku membonceng di belakang beliau. Dalam perjalanan menuju ke kantor Akper yang letaknya tidak terlalu jauh, aku mencoba menanyakan satu pertanyaan kepadanya. Ya....sekedar perbincangan ringan, menurutku.<br /><br />”Bu, boleh saya menanyakan sesuatu ?” tanyaku. ”Boleh...”<br />”Sebenarnya manusia itu hidup untuk apa sih, Bu?” tanyaku lagi.<br />Beliau tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab pertanyaanku itu. Hanya beberapa detik setelah aku menutup mulut, beliau menjawab, ”Untuk repot....!”<br />Kontan aku terkejut dengan jawaban beliau. Entah itu begitu saja terucap atau memang pengalaman beliaulah yang saat itu menjawab pertanyaannku.<br /><br />”Untuk repot ?....Maksud Ibu ?” tanyaku meminta penjelasan.<br />”Ya, iya. Manusia itu hidup untuk repot. Coba dipikir. Manusia yang belum memiliki pasangan hidup. Dia pasti akan mencari pasangannya kan? ” jelasnya.<br />”Iya.” jawabku singkat.<br />”Nah, Mbak kan tahu, orang yang menikah itu pasti repot. Dia harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan pas.” Beliau menghentikan penjelasannya sejenak. Seolah memberikan kesempatan kepadaku untuk mencernanya. Iya, ya, pikirku.<br />”Terus, setelah menikah pasti mereka punya keinginan untuk segera mendapatkan keturunan. Mendapatkan anak. Iya, kan? Padahal, setelah mereka benar-benar mendapatkannya. Yang dihadapi adalah kerepotan-kerepotan yang tidak kunjung usai. Satu dapat diatasi, bisa dipastikan kerepotan yang lain akan muncul. Begitu, kan?” jelasnya lebih lanjut.<br /><br />”Iya, ya, Bu. Manusia hidup itu memang harus repot. Kalau nggak mau repot, ya jangan hidup. Karena memang itulah yang akan ditemuinya sampai menjelang ajal menjemput.” simpulku saat itu.<br /><br />Perbincangan singkat itu, mau tidak mau membuatku berpikir. <br />Manusia hidup untuk repot. <br /><br />Aplikasinya memang begitu. Tapi, kalau kita mau benar-benar menelaah lebih dalam lagi, dibalik semua kerepotan tersebut, tersimpan janji Tuhan aku ( Allah SWT ). Janji berupa anugerah yang tidak dapat dinilai dan digantikan oleh apapun di bumi ini. Janji yang sudah tercantum dengan sangat jelas (bahkan diulang sampai 2 kali) didalam Al-Qur’an surat Al-Insyiroh ayat 5 dan 6. Yang diterjemahkan sebagai berikut : ”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”<br /><br />Tuhan aku ( Allah SWT ), bila sudah berjanji pasti menepati janjinya. Kelanjutan dari kedua ayat tersebut diatas, dapat kita jadikan pegangan dalam menjalani kehidupan. Yaitu : ”Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan). Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah, hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyiroh : 7 dan 8).<br /><br />Jadi, walau kehidupan kita penuh dengan ”kerepotan”. Jalanilah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Karena dibalik semua itu, telah menanti kenikmatan tiada tara yang telah dijanjikan oleh Tuhan aku ( Allah SWT ).Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-67378681160185171002008-01-30T16:09:00.001+07:002008-01-30T16:26:40.714+07:00TANGISAN CHRISYE :………KETIKA MULUT TAK LAGI BERKATA<div align="justify"><a href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/crishye.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand" alt="" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/crishye.jpg" border="0" /></a>Saya dapatkan artikel ini dari seorang sahabat di Jakarta. Beliau mengirimkannya melalui email. Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah judul (subyek) email dari beliau, yaitu TANGISAN CHRISYE. Sosok berhati lembut yang sudah lebih dulu dijemput Sang Khalik.<br /><br />Saya simpan isi email tersebut di laptop supaya saya berkesempatan membacanya setiap saat. Kata demi kata tidak saya lewatkan hingga tanpa terasa HATI SAYA MENDESIR DAN BERGETAR. Perlahan saya rasakan sesuatu yang hangat keluar dari sudut mata saya dan ia mengalir pelan menyusuri kulit pipi saya. Ya, Allah....SAYA MENANGIS !<br /><br />Silakan Anda meluangkan waktu sejenak untuk membaca artikel ini dengan hati Anda !<br /><br />Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang Krismansyah Rahadi (1949-2007) di majalah sastra HORISON.<br /><br />Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, "Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?" Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius.<br /><br />Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan kembalikan pita rekaman itu. Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi, A'udzubillahi minasy syaithonirrojim. "Alyauma nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!<br /><br />Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagu tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah.<br /><br />Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon," Chris, alhamdulillah selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali.<br /><br />Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye ? Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye: Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu.<br />Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi.Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.<br /><br />Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. "Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65..." kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri! Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari!<br /><br />Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.<br /><br />Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak.<br /><br />Mengenai menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi pada Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.<br /><br />Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut.<br /><br />"Kenapa Bang, kurang?" Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya.<br /><br />Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya. Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar. "Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun ' kan ?"<br /><br />Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.<br /><br />Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya. Amin. # </div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-56257720105836624132008-01-27T17:24:00.000+07:002008-01-27T17:52:33.429+07:00SELAMAT JALAN MANTAN PRESIDEN .....!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/suharto1.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px;" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/suharto1.jpg" alt="" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/suharto.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px;" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/suharto.jpg" alt="" border="0" /></a>Hari ini tepat tanggal 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB, mantan presiden H. M. Suharto tutup usia. Setelah berjuang dengan kesehatan yang fluktuatif selama 24 hari, akhirnya sampai juga beliau pada satu titik. Kekuasaan Tuhan yang tidak ada seorang hamba pun kuasa menghindar atau pun menolaknya.<br /><div style="text-align: justify;"><br />Beliau wafat di saat putusan status hukum beliau belum ditentukan. Situasi yang sama ketika presiden RI pertama yaitu Sukarno wafat.<br /><br />Untuk sementara, paling tidak selama 7 hari ke depan, beliau masih layak mendapat penghormatan. Aliran doa akan mengalir di antara hari-hari tersebut. Sejenak kita menundukkan kepala dan mendendangkan doa, terlepas dari semua kesalahan yang pernah beliau perbuat. Seperti cuplikan kata-kata presiden Susilo Bambang Yudhoyono berikut ini :<br /><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">"Saya mengajak seluruh rakyat untuk berdoa agar arwah almarhum diterima di sisi Allah. Kita doakan agar keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan dan dapat menyongsong hari esok yang lebih baik," ucap SBY.</span><br /><br /><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">"Saya ajak rakyat memberikan penghormatan tertinggi kepada putra terbaik bangsa atas jasa-jasanya,<wbr>" kata SBY lalu mengajak umat Islam membacakan surat Al Fatihah. Wapres JK ada di belakang SBY. Sedangkan para menteri berada di sebelah kanan SBY.</span><br /><br />Sebesar apapun kesalahan beliau, itu merupakan bagian dari nash Allah. Kita sebagai hamba yang cerdas, hendaknya lebih pandai dalam menangkap hikmah dan pelajaran dari padamnya nyala lilin kehidupan seorang Suharto. Akhirnya kelak kita pun pasti menghadapi hal yang sama.<br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/PC-11/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpg" alt="" /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/PC-11/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.jpg" alt="" /></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-30204236207650361532008-01-25T09:55:00.000+07:002008-01-25T10:13:30.592+07:00TEH..........UKAH ENGKAU ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/mugnyata.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px;" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/mugnyata.gif" alt="" border="0" /></a>Sebuah penelitian baru berhasil mengungkap TEH juga bermanfaat untuk MENCEGAH BAU NAPAS TAK SEDAP. <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Masalah napas tak sedap disebabkan komponen sulfur kotor yang mudah menguap dari bakteri yang berkembang dalam lingkungan kurang oksigen seperti belakang lidah dan celah gusi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Para peneliti Amerika meneliti pengaruh POLYPHENOL, sebuah komponen kimia yang ditemukan dalam teh, pada tiga spesies bakteri yang dihubungkan dengan napas tak sedap. Mereka menemukan konsentrasi polyphenol yang relatif rendah dapat merangsang pertumbuhan bakteri pemicu napas tak sedap.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut Prof. Christine Wu dari Universitas Illinois, Chicago yang mempresentasikan penemuan penelitian ini dalam pertemuan tahunan America Society for Microbiology mengatakan, RATA-RATA SATU CANGKIR TEH HITAM MEMILIKI KEKUATAN MEMBUNUH BAKTERI PENYEBAB NAPAS TAK SEDAP. Meski begitu tetap diperlukan lebih banyak bagi bakteri yang menyebabkan napas tak sedap dalam gusi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Secangkir teh dengan kekuatan normal cukup untuk membunuh bakteri pada lidah. Selain menghambat pertumbuhan patogen dalam mulut, teh hitam dan polyphenolnya bermanfaat bagi kesehatan mulut manusia dengan menekan komponen penyebab napas tak sedap yang dihasilkan bakteri patogen.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sumber : Koran Harian Surya, Januari 2008.<o:p></o:p></p>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-31356289365015804272008-01-21T16:38:00.000+07:002008-01-21T16:42:39.259+07:00GORESAN HATI DI BADAN JAGUAR<div style="text-align: justify;">Seorang pengusaha muda dan kaya baru saja membeli sebuah mobil mewah, sebuah Jaguar. Sore ini, ia memilih menikmati kemewahan Jaguarnya itu. Dengan kekuatan penuh, dipacunya mobil itu mengelilingi jalanan sekitar lingkungannya.<br /><br />Di tepi jalan, tampaklah beberapa anak yang sedang asyik bermain sambil melempar sesuatu. Tiba-tiba dia melihat sesuatu terlempar dari balik mobil-mobil yang diparkir di jalan. Ternyata itu adalah sebuah batu yang kemudian tepat menimpa Jaguarnya. Sisi mobil itu pun koyak, tergores batu yang dilemparkan seseorang.<br /><br />Citt....ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu mendekati tempat asal batu tadi terlempar. Jaguar yang tergores bukanlah hal sepele. Terlebih hal itu dilakukan oleh orang lain. Dengan amarah yang memuncak, ia tergesa keluar dari mobilnya. Seorang anak yang paling dekat dengannya, ia tarik dan ia pojokkan pada sebuah mobil.<br /><br />”Apa yang telah kaulakukan !!! Lihat perbuatanmu pada mobilku !! Perhatikan goresan itu !!”, teriaknya sambil menunjuk goresan di mobilnya.<br /><br />Sang anak tampak ketakutan dan berusaha meminta maaf. ”Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa.” Air mukanya tampak sedih dan tangannya memohon ampun. ”Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti...”<br /><br />Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi, anak itu menunjuk ke suatu arah di dekat mobil-mobil parkir tadi. ”Itu disana ada kakakku. Dia tergelincir dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, ia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang ia keaskitan.”<br /><br />Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu, ”Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda ? Tolonglah, kakakku terluka tapi ia terlalu berat untukku.”<br /><br />Pengusaha muda itu terdiam. Ia hanya menelan ludah. Segera diangkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya. Lalu, diambilnya saputangan mahal miliknya untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.<br /><br />”Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatanmu,” ujar kedua anak itu.<br /><br />Mendengar ucapan anak itu, kembali pengusaha muda itu tertegun. Dengan pelan ia berlalu meninggalkan kedua anak tersebut. Berjalan menuju Jaguar kesayangannya. Sejenak ia tatap goresan di badan mobil itu. RUPANYA TUHAN MENGINGATKAN DIRINYA DENGAN CARA SEPERTI ITU.<br /><br />Sahabat, kadang memang ada yang akan ”melemparkan batu” buat kita, agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu pada kita.<br /><br />Tulisan ini diperoleh dari majalah LPUQ.<br /><br /></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-41325403076574601592008-01-14T16:54:00.000+07:002008-01-14T16:58:07.259+07:00KESERINGAN GOSOK GIGI, ........ BAHAYA NGGAK YA ?Gigi putih dan bersih adalah dambaan setiap orang....<br />Bisa juga dijadikan sebagai patokan atau ukuran kecantikan seseorang....<br />Tidak sedikit orang yang berjuang mati-matian untuk mendapatkan gigi yang putih dan bersih. Khususnya kaum wanita. Nggak lucu dong kalau orangnya cantik banget tapi saat tersenyum, WUIH....yang terlihat adalah dereran gigi berwarna kusam dan kurang sedap dipandang mata. WAH...bisa lari nih yang lihat !<br /><br />Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan.....<br />MENGGOSOK GIGI SESERING KITA MAU. Tapi, pertanyaan yang kemudian akan muncul adalah.....<br />KALAU MENGGOSOK GIGINYA SAMPAI 5 KALI SEHARI, GIMANA TUH ? Merusak lapisan gigi nggak ? Trus, idealnya berapa kali dan kapan kita sikat gigi ?<br /><br />Hehe....segala sesuatu yang berlebihan memang hasilnya belum tentu baik. Maksudnya mungkin baik....hanya caranya saja yang perlu sedikit diluruskan.<br /><br />Menggosok gigi sampai 5 kali sehari, rasanya berlebihan. Kebiasaan tersebut justru bisa merusak gigi. KENAPA BEGITU ? Dalam pasta gigi terdapat bahan yang bersifat abrasif. Akibatnya, eamil gigi akan semakin tipis dan menjadi lebih sensitif.<br /><br />YANG PALING BAIK, cukup sikat gigi sehari 2 kali, SETELAH SARAPAN PAGI dan SEBELUM TIDUR MALAM. Kalau ingin menghilangkan kotoran yang menempel di gigi, terutama setelah makan, sebaiknya berkumur dengan air putih.<br /><br />Nah,.....Anda sendiri bagaimana ? Sudahkah menggosok gigi secara teratur ? Atau malah sibuk ngeliatin gigi orang lain ? Hehe......Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-16403775987836949412008-01-08T16:09:00.000+07:002008-01-08T16:16:39.571+07:00EFEK AIR ES...DINGIN MENYEGARKAN...TAPI...<div style="text-align: justify;">Ini adalah kiriman dari seseorang yang menyayangi kesehatan...<br /><br />Artikel ini berguna untuk semua.<br /><br />Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.<br /><br />Secara logik..., mungkin ada kebenarannya.. Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES.<br />Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat sewaktu menikmati hidangan!!!!<br /><br />Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah akan mendapat faedah dari kebiasaan ini.<br /><br />Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca.<br />Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat fatal !!<br /><br />Walau bagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita. Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.<br /><br />Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.<br /><br /><br />:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!<br /><br />Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri.<br /><br />Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda.<br /><br />Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada serangan pertama serangan jantung.<br /><br />Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.<br />Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.<br /><br />Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...<br />PAKAR SAKIT JANTUNG berkata, jika semua orang yang membaca artikel ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat menyelamatkan satu nyawa.<br />Baca ini.... ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda!!!!.<br /><br />**Jadilah teman yang setia dan teruskan menghantar artikel ini kepada teman-teman yang anda sayangi.....!!!!<br /><br /><br /></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-73644603215397367192008-01-06T16:04:00.000+07:002008-01-18T09:33:29.950+07:00Bersabarlah tapi Jangan Mengurut Dada<div style="text-align: justify;">Bayangkan diri Anda sedang berada di dalam ruangan konser. Anda sedang asyik menikmati indahnya alunan musik ketika tiba-tiba ingat bahwa pintu mobil Anda belum dikunci. Anda khawatir terjadi sesuatu terhadap mobil Anda. Celakanya, Anda tak dapat keluar begitu saja dari ruangan itu. Anda menjadi gelisah dan tak dapat lagi menikmati musik konser. Anda begitu tak sabar menunggu konser tersebut berlalu.<br /><br />Coba renungkan sebentar skenario di atas. Ilustrasi tersebut menggambarkan definisi baru mengenai kesabaran. Kesabaran adalah kemampuan menyatukan badan dan pikiran kita (<span style="font-style: italic;">body and mind</span>) di satu tempat. Nah, begitu badan dan pikiran Anda berada di lain tempat, Anda akan sangat gelisah dan kehilangan kesabaran.<br /><br />Lihatlah contoh di atas. Ketika badan dan pikiran Anda ada di ruangan konser, Anda begitu menikmati segala sesuatunya. Tapi begitu Anda sadar bahwa mobil belum terkunci, seketika itu juga pikiran Anda beralih ke tempat parkir. Pada saat itu kenikmatan Anda menonton berubah menjadi penderitaan, ketegangan, dan kegelisahan. Kalau semula Anda begitu sabar menikmati indahnya alunan musik detik demi detik, kini kesabaran itu benar-benar habis. Badan Anda masih di tempat konser, sementara pikiran ada di tempat lain.<br /><br />Dengan contoh sederhana ini saya ingin mengajak Anda semua merevisi total pemahaman kita mengenai kesabaran. Selama ini, sabar seringkali diartikan dengan bersedia menderita, bersikap tabah, mengalah, dan seterusnya. Sabar sering diekspresikan dengan mengurut dada. Anda mengalami musibah, kemudian orang datang dan mengatakan,''Bersabarlah menghadapi cobaan ini.'' Anda diperlakukan sewenang-wenang, kawan-kawan Anda mengatakan, ''Bersabarlah, biar nanti Tuhan yang akan membalas orang itu.''<br /><br />Tak ada yang salah dengan kata-kata tersebut. Yang salah adalah maknanya. Seolah-olah bersabar hanyalah dikaitkan dengan penderitaan hidup. Karena itu ekspresinya adalah mengurut dada. Ekspresi seperti ini mereduksi begitu banyak makna mengenai kesabaran.<br /><br />Padahal kesabaran adalah rahasia terpenting untuk menikmati hidup. Kalau Anda bersabar Anda akan benar-benar menikmati saat-saat terindah dalam hidup Anda.<br /><br />Definisi baru mengenai kesabaran adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Apa yang terjadi kalau badan Anda di kantor tapi pikiran di rumah, atau sebaliknya Anda di rumah tapi pikiran di kantor? Saya yakin, Anda tak akan menikmati hidup. Dalam menjalankan pekerjaan, seringkali saya harus bepergian jauh ke luar kota selama beberapa hari. Saat itu saya sering merindukan keluarga di rumah. Dan begitu itu terjadi saya merasa stres dan kehilangan kesabaran. Saya ingin buru-buru pulang, dan kenikmatan melakukan pekerjaan pun hilang.<br /><br />Coba amati apa yang Anda rasakan saat terjebak kemacetan di jalan. Anda sering menjadi stres. Badan Anda masih di mobil tapi pikiran sudah di kantor, di tempat klien atau di rumah. Anda menderita. Sekarang coba lakukan penyatuan badan dan pikiran Anda kembali. Kuncinya adalah kesadaran. Sadarilah sepenuhnya apa yang sedang Anda alami.<br /><br />Rasakan tubuh Anda yang sedang duduk di mobil, rasakan sentuhan tangan Anda pada kemudi, dan kaki Anda yang sedang menginjak pedal. Hidupkan musik kesukaan Anda, dan amatilah gedung-gedung yang menjulang tinggi. Anda akan merasakan keajaiban. Perlahan-lahan kesabaran Anda tumbuh kembali. Bukan itu saja Anda juga akan merasakan rileks.<br /><br />Jangan salah, untuk relaksasi Anda tidak membutuhkan waktu dan tempat yang khusus. Yang Anda perlukan cuma bersabar. Sabar berarti hidup di masa sekarang dan menikmati keberadaan Anda. Anda sering tak sabaran kalau menunggu sesuatu? Coba satukan badan dan pikiran. Anda akan merasakan bedanya. . .<br /><br />Definisi lain dari kesabaran adalah kesediaan Anda untuk menjalani prosesnya satu demi satu. Dunia ini diciptakan berproses. Kesabaran berarti menikmati proses tersebut. Anda tak bisa mendadak menjadi kaya, pandai, dan kompeten. Anda harus mau bersabar menjalani prosesnya dari ke hari. Dalam hal ini berlaku hukum pertumbuhan, Anda hanya menuai apa yang Anda tanam. Tak ada hal yang instant! Kalau Anda melewati prosesnya karena ingin cepat kaya, atau ingin cepat terlihat pandai. Anda melawan hukum alam, karena itu bersiap-siaplah menerima konsekuensinya pada suatu saat nanti.<br /><br />Jadi, marilah kita bersabar. Dan hidup akan terasa lebih nikmat. Jangan mengurut dada, karena kesabaran adalah kenikmatan bukannya penderitaan. Apapun karir dan profesi Anda, yang menyebabkan Anda berhasil bukanlah kepandaian tetapi kesabaran Anda.<br /><br />Inilah rahasianya mengapa agama selalu mengatakan, ''<span style="font-size:100%;"><span>Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang sabar!'</span></span>'<br /><br /><span style="font-size:85%;">Inspirasi seorang teman yang coba dituangkan di media ini.</span><br /></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-51116017776736410162007-07-08T10:12:00.000+07:002008-01-18T09:49:19.072+07:00PERANGKAPSuatu ketika, sekelompok orang berburu monyet di hutan Afrika. Cara berburunya pun cukup unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Monyet-monyet hasil buruan itu rencananya akan digunakan sebagai hewan percobaan atau dijual untuk acara sirkus di beberapa negara.<br /><br />Cara menangkap yang sederhana, membuat sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Setiap toples diisi aroma kacang yang mengundang monyet-monyet itu datang dan mengambilnya. Setelah diisi aroma, toples-toples itu ditanam ke dalam tanah dengan menyisakan toples dibiarkan terbuka tanpa tutup.<br /><br />Para pemburu melakukannya di sore hari. Keesokannya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol dan tidak bisa dikeluarkan.<br />Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, tentu saja monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana!<br /><br />***<br />Sahabat, kita mungkin akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tetapi tanpa sadar, sebenarnya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. <span style="font-size:100%;"><strong>Kita menggenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet menggenggam kacang.</strong></span><br /><br />Kita sering mendendam, tidak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf, mulut mungkin berkata ikhlas. Tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu kemana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.<br /><br />Sahabat, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, <strong style="font-weight: normal;">kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita melepas semua “rasa tidak enak” terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. </strong>Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan kita pun tahu <strong style="font-weight: normal;">surga itu diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya bersih</strong>. Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu ?<br /><br />N.b. : Majalah LPUQ Edisi 42/th. 7/ Juni 2007Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-8189588155224701112007-07-08T09:48:00.000+07:002008-01-18T09:54:43.430+07:00TANAMAN BAMBU CINA<span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><a href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/bambucina.gif"><img style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 200px;" alt="" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/bambucina.gif" border="0" /></a></span> <span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:verdana;font-size:100%;" >Saat ini orang dengan mudah mengatakan bahwa keberhasilan seseorang itu karena nasib baik, hoki, keberuntungan.<br /><br /><strong style="font-weight: normal;">Edward de Bono</strong>, dalam bukunya “<strong style="font-weight: normal;">Taktik dan Kiat Sukses</strong>”, mengatakan : <em style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(51, 255, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">50 % lebih orang yang biasa menyebut hoki atau keberuntungan yang dialami seseorang sebenarnya adalah peluang yang ditangkap oleh orang yang telah mempersiapkan diri dengan baik. Hanya saja persiapan tersebut tidak terlihat oleh orang lain sehingga mereka menilai bahwa itu keberuntungan belaka.</span><br /></span></em><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ada sebuah analogi yang dapat memperjelas semua itu.</span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:verdana;font-size:100%;" ><br /><br /><p><br />Seorang pecinta tanaman hias tergiur tanaman bambu Cina milik temannya. Maka dia minta bibitnya. Segera ia menanamnya di taman belakang rumahnya. Agar tanaman cepat tumbuh, dia memupuk, menyirami, menyiangi rumput yang dikhawatirkan mengambil jatah tanaman bambu itu.<br />Namun, setelah ditunggu selama 4 tahun, bambu itu tidak juga tumbuh selain tunas kecil dan umbinya.<br /><br />Dia mulai putus asa dan bermaksud mematikan tanaman itu. Lalu digalilah tanah di sekitar bambu itu untuk mengetahui mengapa bambu itu tidak segera tumbuh?<br />Tetapi dia tercengang. Ternyata selama 4 tahun ini semua pertumbuhan terjadi di bawah tanah. Struktur akar yang kuat dan besar berserat melebar dan menyebar jauh ke tanah, maka dia urungkan niatnya untuk mematikan tanaman tersebut.<br /><br />Yang lebih mencengangkan, di tahun kelima, tanaman itu dapat tumbuh mencapai 25 meter. Hal ini disebabkan oleh akar yang kuat dan cadangan makanan yang tersedia melimpah setelah dikumpulkan selama 4 tahun.<br /><br />Mengapa kita tidak mengikuti strategi hidup bambu tersebut.<br /><strong style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Menancapkan dan menyebarkan akarnya dengan kuat sehingga nantinya terjadi pertumbuhan yang cepat karena modal, keterampilan dan pengetahuan telah kita miliki.</span><br /></span></strong><br />Maka saran yang baik :<br /><span style="color: rgb(255, 204, 0);"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal;">* Tekunlah untuk melebarkan dan mendalamkan tancapan akar anda.</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal;">* Hindari pola pikir Quickficks. Bila itu kita tanamkan maka setiap ide yang lewat akan dengan mudah tertangkap dan menghantar kita ke kehidupan yang lebih berhasil.</span><br /></strong></span><br />n.b.: Jangan hanya mengagumi keindahan fisik tanaman tapi lebih pada apa yang ada di baliknya.</p></span><p style="color: rgb(0, 0, 0);"></p>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-76023400599306534132007-06-25T11:05:00.000+07:002008-01-18T09:57:10.292+07:00Truk, Anak Kecil dan Viaduk<div align="justify"><span style="font-family:verdana;"><strong><span style="color: rgb(255, 255, 102);"><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal;">Terkadang logika kita dapat dikalahkan oleh sebuah ide gila yang tidak masuk akal.</span><br /></span></strong><br /><strong><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal;">Perhatikan kisah berikut !</span><br /></span></strong>Ada sebuah truk pengangkut barang yang sarat dengan muatan. Truk tersebut tengah terjebak tepat di tengah-tengah viaduk. Tidak dapat maju ataupun mundur. Karena dengan memajukan atau memundurkan truk, akan tetap merusak muatan di truk itu.<br /><br />Akhirnya sang sopir berinisiatif menelpon pimpinan perusahaan tempat ia bekerja. Sebentar kemudian pimpinan perusahaan tersebut tiba di lokasi kejadian. Melihat posisi truk tersebut, sang pemimpin pun menemui kesulitan untuk mengatasinya.<br /><br />Dicobalah memiringkan muatan tapi cara ini tidak berhasil. Jalan satu-satunya adalah dengan membongkar muatan truk tersebut. Namun cara ini pun tidak mungkin dilakukan. Karena akan memakan waktu yang cukup lama sedangkan pengiriman barang tidak mungkin ditunda lagi.<br /><br />Empat jam sudah berlalu dan truk itupun tetap terjebak. Orang-orang dewasa yang ada di sekitar tempat kejadian pun tidak dapat berbuat banyak.<br />Tiba-tiba seorang anak kecil menghampiri mereka dan berkata, “Aku pernah mengalami hal yang sama dengan truk mainanku. Lalu aku mengempiskan semua ban trukku dan trukku bisa terbebas dari masalah itu”.<br /><br />Segera saja ide anak kecil itu dilaksanakan. Semua ban truk tersebut dikempiskan. Kemudian truk digerakkan menjauhi viaduk. Dan benar, truk berhasil terbebas dari viaduk dan hanya mengalami kerusakan kecil pada muatannya.<br />“Rupanya diantara banyaknya orang dewasa yang ada di sini dapat dikalahkan oleh satu orang anak kecil”. Gumam beberapa orang di sekitar tempat kejadian sambil tersenyum.<br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><strong>Janganlah kita meremehkan ide yang muncul dari orang yang lebih muda dari kita atau dari karyawan junior. Banyak hal besar terjadi karena munculnya ide yang dianggap sinting dan tidak masuk akal.</strong></span></span></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-85896371961625106652007-06-22T17:52:00.000+07:002008-01-18T10:07:00.389+07:00Mengenal Temperamen AndaAdalah temperamen seseoranglah yang membuat seseorang itu sangat lincah, atau pemalu. Temperamen merupakan gabungan dari ciri-ciri pembawaan yang secara tidak sadar emomempengaruhi tingkah laku seseorang. Ciri-ciri ini diturunkan berdasarkan kebangsaan, ras, jenis kelamin dan faktor-faktor keturunan yang lain. Ciri-ciri ini diteruskan oleh gen (pembawa sifat). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gen ini lebih banyak diturunkan dari kakek/nenek daripada orang tua sendiri. Kombinasi dari sifat inilah yang mempengaruhi akan tindakan, reaksi dan sambutan emosi yang kita miliki, dan cara kita berkomunikasi.<br /><br />Teori temperamen pertama diberikan oleh Hipocrates, bapak kedokteran, lebih dari 2400 tahun yang lalu, membagi manusia dalam empat kategori, yaitu <span>sanguine, kolerik, melankolik</span> dan <span>flegmatik</span>. Marilah kita lihat bersama keunggulan dan kelemahan dari masing-masing temperamen tersebut.<br /><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">1. Melankolik (Pemurung)</span></span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><br />EMOSI</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kekuatan</span><br /><ul><li>Mencintai musik dan seni.</li><li>Mempunyai kesanggupan untuk menganalisis.</li><li>Merupakan seorang pemikir yang reflektif dalam.</li><li>Merasa bangga akan kekuatan yang dimilikinya.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span><br /><ul><li>Suka murung dan muram.</li><li>Mempunyai tabiat yang sangat pesimis, seringkali memandang akan perkara yang negatif.</li><li>Suka menderita, memberikan tanggapan dengan penuh kecemasan atas kesehatannya.</li><li>Mempunyai kecenderungan untuk memeriksa diri sampai kepada hal yang membahayakan, mempunyai perasaan tertekan.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kekuatan</span><br /><ul><li>Merupakan sahabat yang dapat dipercaya.</li><li>Merupakan sahabat yang mau mengorbankan diri.</li><li>Merupakan sahabat yang setia dan beriman.</li><li>Menimbang segala sesuatu sesuai dengan pendapat sendiri.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span><br /><ul><li>Suka mengkritik ketidaksempurnaan dari orang lain.</li><li>Selalu berusaha mencari kesempurnaan.</li><li>Mencari sahabat dengan berhati-hati.</li><li>Takut terhadap apa yang dipikirkan orang lain, curiga terhadap orang lain.</li><li>Sifat amarah yang keras dapat meledak.</li><li>Memiliki perasaan dendam yang berlarut-larut yang dapat menuntut balasan.</li><li>Sering hati terluka secara mendalam oleh sebab perbuatan orang lain.</li><li>Tidak menyenangi kepada pihak oposisi, sukar untuk bergaul.</li></ul><span style="color: rgb(0, 0, 0);">PEKERJAAN DAN HOBI</span><br /><ul><li>Profesor, ahli filsafat </li><li>Pengarang, ahli pembukuan</li><li>Artis/Seniman, ahli musik</li><li>Dokter/perawat</li><li>Penata interior bangunan</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">KEPERLUAN-KEPERLUAN TERBESAR</span><br /><ul><li>Mengalahkan roh suka mengkritik, mengembangkan sifat yang suka berterima kasih.</li><li>Menghidupkan suatu kehidupan yang seimbang yang mencakup istirahat yang cukup dan gerak badan dan makanan yang baik.</li><li>Melepaskan diri dari sifat memuja diri.</li><li>Berusaha untuk melibatkan diri dalam pelayanan orang lain dengan demikian dapat melupakan akan diri sendiri.</li><li>Menggunakan waktu belajar dengan tetap, juga tekun dalam ibadah.</li></ul><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><span>2. Sanguin (Periang)EMOSI</span></span><span style="font-size:100%;"><br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >Kekuatan</span><br /><ul><li>Bersifat hangat dan hidup, memiliki kebersamaan.</li><li>Suka berbicara dan tidak pernah kehilangan kata-kata, percakapannya bermutuMemiliki pikiran yang bebas, tidak pernah khawatir tentang masa depan atau mengomel tentang masa yang lalu, hanya hidup untuk masa kini.</li><li>Ahli cerita yang hebat.</li><li>Kemampuan luar biasa untuk bersuka ria.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span><br /><ul><li>Mudah menangis, secara emosi tidak dapat diramalkan.</li><li>Suka gelisah, suka marah secara spontan.</li><li>Melebih-lebihkan kebenaran, tampak palsu.</li><li>Kurang pengendalian diri, bersifat naïf dan kekanak-kanakan.</li><li>Mengadakan keputusan secara emosi.</li><li>Merupakan pembeli yang tidak suka berpikir.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN</span><span style="font-size:100%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >Kekuatan</span><br /><ul><li>Dengan mudah mendapat sahabat, ditanggapi orang banyak.</li><li>Bersifat menyenangkan dan optimis.</li><li>Selalu ramah dan suka tersenyum kepada orang lain.</li><li>Mudah memberi maaf, lemah lembut dan bersimpati.</li><li>Berbicara dengan kehangatan yang sejati, ikut merasakan kesenangan dan kesusahan orang lain.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemaha</span><br /><ul><li>Selalu ingin menguasai suatu percakapan, tidak suka memperhatikan</li><li>Kemauan lemah dan memiliki sedikit keyakinan.</li><li>Suka mencari pujian dan persetujuan orang lain.</li><li>Menyukai orang lain dan kemudian melupakan orang lain.</li><li>Suka meminta maaf atas kelalaiannya.</li><li>Terlalu sering membicarakan tentang diri sendiri, lupa akan janji dan kewajibannya</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">PEKERJAAN DAN HOBI</span><br /><ul><li>Penceramah umum</li><li>Aktor atau aktris</li><li>Penjual atau penjaja kelilin</li><li>Orang tua yang mengasihi</li><li>Penerima tamu</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">KEPERLUAN TERBESAR</span><br /><ul><li>Supaya lebih dapat diandalkan dan dipercayai.</li><li>Supaya mengembangkan kehidupan dengan disiplin diri yang lebih besar.</li><li>Menumbuhkan kerendahan hati yang sejati.</li><li>Supaya berpikir dahulu sebelum berbicara.</li></ul><br /><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><span>3. Kolerik (Lekas Marah)</span></span><span style="font-size:100%;"><br /></span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">EMOSI</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kekuatan</span><br /><ul><li>Yakin dan keras dalam membuat suatu keputusan, bersifat optimis akan diri sendiri</li><li>Memiliki kemampuan yang kuat dan ketetapan diri sendiri, bersifat berani.</li></ul><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span> <ul><li>Mempunyai sifat pemarah yang menonjol, berpandangan tinggi</li><li>Tidak peka terhadap keperluan orang lain, tidak berperasaan dan bersikap dingin.</li><li>Sedikit penghargaan terhadap estetika, merasa muak akan air mata.</li><li>Tidak bersimpati dan bersifat kasar, tidak sabar.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kekuatan</span><br /><ul><li>Tidak mengharapkan akan ada orang lain yang dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan, tidak pernah kecil hati.</li><li>Tidak mudah putus asa, merupakan pemimpin yang kuat.</li><li>Memiliki pertimbangan baik untuk orang lain, suka mendorong orang lain.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span><br /><ul><li>Kurang kesabaran, dapat menjadi kejam, blak-blakan dan suka mengecam.</li><li>Sering membuat keputusan untuk orang lain.</li><li>Cenderung untuk menguasai suatu kelompok.</li><li>Angkuh dan bertindak bagai seorang majikan.</li><li>Menggunakan orang lain untuk keadaan yang berikan keuntungan bagi dirinya sendiri.</li><li>Tidak suka memaafkan dan bersifat balas dendam, takabur dan suka menguasai</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">PEKERJAAN DAN HOBI</span><br /><ul><li>Manajer/pemimpin</li><li>Produser</li><li>Pengusaha</li><li>Memberikan pelayanan di rumah</li><li>Promotor</li><li>Peserta olahraga</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">KEPERLUAN TERBESAR</span><br /><ul><li>Supaya menjadi peka terhadap keperluan orang lain.</li><li>Mengakui roh suka marah dan mencari pengampunan Tuhan.</li><li>Mengampuni dan bersikap sabar terhadap orang lain.</li><li>Mengembangkan kekuatan dan keindahan batin pada saat-saat yang tenang dengan membaca kitab suci dan berdoa.</li><li>Supaya lebih berkomunikasi dan bersifat sabar dengan rekan-rekan dan teman-temannya.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" ><span>4. Flegmatik (Berhati Tenang)</span></span><span style="font-size:100%;"><br /><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >EMOSI</span><span style="font-size:100%;"><br /></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:100%;" >Kekuatan</span><br /><ul><li>Tenang dan dapat diandalkan, berhati ramah, menyukai kedamaian.</li><li>Mempunyai sifat yang baik dan mudah bergaul, periang dan gembira walaupun tidak banyak dikatakan.</li></ul><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span><br /><ul><li>Kurang yakin akan diri sendiri.</li><li>Bersifat pesimis dan merasa takut selalu, tukang khawatir</li><li>Jarang tertawa terbahak-bahak.</li><li>Bersifat pasif dan tidak sepaham, suka benar sendiri</li><li>Suka berkompromi</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN</span><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kekuatan</span><br /><ul><li>Gembira bersama-sama dan mempunyai banyak sahabat, pandai berkelakar</li><li>Dapat melunakkan dan mendamaikan suasana.</li><li>Memiliki pengaruh terhadap orang lain, bersifat tetap dan setia.</li><li>Memiliki diplomasi dan biasanya seorang juru damai.</li><li>Merupakan pendengar yang baik, memberi nasihat hanya bila diminta.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Kelemahan</span><br /><ul><li>Tidak mengijinkan dirinya sendiri untuk terlibat dalam sesuatu hal.</li><li>Memiliki sifat mementingkan diri dan kikir.</li><li>Suka mempelajari orang lain dengan perbedaan pendapat.</li><li>Tidak menunjukkan kegairahan hidup dan bersifat keras kepala.</li><li>Tidak sepaham dengan orang lain, suka menggoda orang lain.</li><li>Merupakan orang yang tidak terbuka, mempunyai sifat merasa unggul.</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">PEKERJAAN DAN HOBI</span><br /><ul><li>Ahli administrasi</li><li>Ahli teknik</li><li>Sekretaris</li><li>Pekerja sosial, penasihat</li><li>Ayah/ibu yang baik</li></ul><br /><span style="color: rgb(0, 0, 0);">KEPERLUAN TERBESAR</span><br /><ul><li>Supaya mengalahkan sifat pasif dan lebih melibatkan diri dalam suatu aktivitas.Supaya belajar menyerahkan diri kepada orang lain.</li><li>Supaya mengethui perasaan takut itu sebagai suatu persoalan dan belajar untuk percaya akan Tuhan dengan pertimangan-Nya.</li></ul>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-7315975679947720732007-06-15T11:17:00.000+07:002008-01-20T13:38:38.114+07:00Kegagalan<div style="TEXT-ALIGN: justify"><span style="font-family:verdana;">Sahabat, apakah saat ini Anda merasa sedang gagal berbisnis ? Gagal di dalam aspek kehidupan lain ? Merasa menjadi orang termalang atau menerima karma, kutukan atau hal lain yang sejenisnya ?</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Sebelum Anda menyebut diri sebagai orang yang paling gagal di dunia, perhatikanlah rentetan kejadian yang dialami oleh Abraham Lincoln, mantan Presiden Amerika Serikat.</span><br /><br /></div><ul style="TEXT-ALIGN: justify"><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 22 tahun, gagal dalam berbisnis.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 23 tahun, kalah dalam pemilihan legislatif.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 24 tahun, kalah dalam pemilihan guenos (semacam legislatif).</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 26 tahun, ditinggal mati sang kekasih.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 27 tahun, mengalami goncangan mental.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 29 tahun, kalah sebagai pembicara dalam debat publik.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 31 tahun, kalah dalam pemilihan anggota kongres.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 34 tahun, kalah dalam pemilihan anggota kongres.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 46 tahun, kalah dalam senat.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 47 tahun, kalah dalam pemilihan wakil presiden.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 49 tahun, kalah dalam pemilihan senat.</span></li><li><span style="font-family:verdana;">Pada usia 51 tahun, terpilih sebagai Presiden Amerika.</span></li></ul><div style="TEXT-ALIGN: justify"><br /><span style="font-family:verdana;">Sahabat, masihkah Anda mengatakan bahwa saya adalah orang yang selalu gagal dan tidak ada harapan lagi di masa mendatang ?</span><br /><br /><span style="color:#000000;"></div></span>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-8416597865176552252007-06-07T10:59:00.000+07:002007-06-07T11:24:50.306+07:00KEGANASAN NURANI…?<div align="justify"><a href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/orgngebren.gif"></a> <a href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/orgngebren.gif"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 200px; CURSOR: hand" alt="" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/orgngebren.gif" border="0" /></a> </div><div align="justify"><span style="font-family:georgia;">Salah satu surat kabar terkemuka di Surabaya, terbitan <strong><span style="color:#ff6600;">Sabtu 02 Juni 2007</span></strong>, menampilkan <span style="color:#ff6600;"><strong>berita tentang sengketa agragria di Alastelogo</strong></span>, Pasuruan sebagai <em>headline news</em>. Saya memiliki keyakinan, jauh di lubuk hati para pembaca, sangat mungkin terketuk dengan keharuan yang tiba-tiba menyeruak. Memunculkan banyak tanya dan ketidakmengertian dengan jawaban yang belum tentu kepastiannya.<br /><br />Suatu peristiwa yang sudah digariskan kejadiannya dengan ketetapan Sang Khalik. Tidak dapat ditolak ataupun dihindari. Sahabatku, dari peristiwa tersebut dapat dipastikan banyak sekali I’tibar yang menunggu untuk dipahami dan dianalisis. Sudikah kita meluangkan waktu untuk sejenak merenungi apa yang sebenarnya tengah terjadi akhir-akhir ini ? Adakah kesempatan kita untuk menengok kembali nurani, mempertanyakan kejadian-kejadian yang ada ? Bila memang tidak ada kesempatan untuk itu, saat ini, tidak mengapa. Karena, suatu saat pasti akan tiba masanya kita dihadapkan pada perenungan hikmah yang menunggu untuk dianalisis.<br /><br />Kita tentunya tahu, hubungan baik yang terjalin cukup lama, tidak mudah dikacaukan oleh perselisihan yang sangat lumrah ada. Seseorang yang sudah seperti saudara, akan berpikir dua kali sebelum menyakiti saudaranya. Lain lagi ceritanya bila ada faktor lain yang mendominasi. Namun, hubungan baik antara warga Desa Alastelogo dengan prajurit TNI AL (marinir) yang sudah terjalin dapat terkoyak lewat insiden berdarah dalam satu hari. Akibat yang dirasakan dari peristiwa tersebut tidak sedikit menguras tenaga dan pikiran. Tentunya dalam benak kita, melintas tanya tentang penyebab kejadian tersebut. Dalam salah satu artikel, di surat kabar tersebut diatas menuliskan: <strong><span style="color:#ff6600;">Dan frustasi serta kekecewaan masal bisa menjadi lahan subur bagi lahirnya kemarahan. Karena itu, pihak-pihak yang bersengketa harus menahan diri dan mencari penyelesaian yang tidak merugikan salah satu pihak</span></strong>. Pemikiran ideal yang dapat saja dijalankan oleh semua orang. Selama kesadaran penuh dimiliki oleh pelaku. Kesadaran tidak hanya pelaku tersebut dapat bernapas tetapi juga kesadaran nurani. Keputusan yang dihasilkan dari pemikiran yang matang, tidak dengan kepala panas diselimuti emosi. Yang juga jangan luput dari perhatian kita adalah kemungkinan hadirnya pihak ketiga yang pandai membaca situasi tersebut kemudian memanfaatkannya.<br /><br />Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi bahkan telah menyebut tindakan oknum marinir yang menewaskan 4 warga Desa Alastelogo tersebut adalah tindakan zalim. “<em><strong><span style="color:#ff6600;">Rakyat tewas oleh peluru yang dibeli dari rakyat</span></strong></em>”, ujar beliau. Membaca pernyataan tersebut, terlintas dalam benak saya, Kemanakah nurani oknum-oknum marinir saat peristiwa itu terjadi ? Tidak mungkin nurani itu hilang. Pasti akan tetap berada di tempatnya. Lalu, apakah nurani mereka telah aus ditempa beratnya latihan-latihan mental yang mereka jalani ? Telah sampaikah nurani mereka ke tahap tidak lagi mengenal belas kasih kepada orang lain ?<br /><br />Saya jadi merasa iba pada sesuatu yang namanya nurani. Ikon yang sangat mungkin dijadikan kambing hitam dari semua kejadian. Saat ini banyak sekali orang yang mencari nurani untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang bermunculan.<br /><br />Agaknya imbas pergolakan politik negara Indonesia tercinta ini semakin terasa menyesakkan. Fenomena yang bermunculan mencerminkan kacaunya perekonomian dan perpolitikan negara. Krisis perekonomian yang telah ada, masih diperberat dengan kehadiran krisis kepercayaan dari masyarakat. Keadaan demikian semoga tidak lagi diperberat oleh krisis yang lebih parah, seperti hadirnya krisis nurani. Jangan sampai pada akhirnya nanti, masyarakat kita, baik yang sipil maupun non sipil, jatuh pada keadaan dimana nurani benar-benar dipertanyakan keberadaannya.</span></div>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-46534169390940286842007-06-01T16:46:00.000+07:002007-06-01T16:53:14.592+07:00VISI DALAM HIDUP KITAPernahkah dalam hidup Anda merasakan suatu keadaan dimana Anda merasa sangat tidak bersemangat atau kehilangan gairah sama sekali untuk melakukan kegiatan apapun ? <br /><br />Apakah yang sebenarnya menjadi penyebab keadaan tersebut ?<br /><br />Ada sebuah kisah sederhana yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.<br /><br />Di suatu negara, ada satu tim dayung yang terkenal tangguh. Tim tersebut sudah dikenal oleh khalayak ramai. Berbagai kemenangan telah sering diraih oleh tim tersebut. Suatu hari tim tersebut ikut ambil bagian dalam satu perlombaan dayung. Di tempat diselenggarakannya perlombaan, telah menanti dengan setia para penggemar tim itu. Arena perlombaan jadi terdengar riuh sekali oleh teriakan pengobar semangat para pendukung masing-masing tim dayung. Tidak ketinggalan pula pendukung tim yang terkenal itu. Tampak sekali hal tersebut membawa pengaruh bagi tim dayung itu.<br /><br />Start awal telah dimulai dan tim dayung tersebut langsung menempati posisi pertama. Terlihat dengan jelas kekompakan dan ketangguhan tim tersebut. Para pendayung dengan semangat mendayung perahu hingga melesat dengan cepat. Pun demikian para penyorak yang meneriakkan yel-yel pembakar semangat. Keadaan tersebut berlangsung cukup lama. Sampai ketika tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung. Kabut perlahan mulai muncul menghalangi jarak pandang para pendayung. Tim tersebut tetap mendayung perahunya dengan semangat menembus kabut. Awalnya keadaan tersebut tidak mempengaruhi semangat dan mental para pendayung. Tetapi lama-kelamaan perahu mereka mulai melambat. Gerakan dayung mereka pun mulai melemah. Melihat keadaan demikian, para penyorak dengan menggebu meneriakkan yel-yel pembakar semangat. Sayangnya teriakan tersebut tidak banyak membantu menaikkan semangat para pendayung yang sudah terlanjur turun. Akibatnya, mereka harus menderita kekalahan dan berada di posisi paling akhir mencapai finish.<br /><br />Usai perlombaan, pemimpin para pendayung tersebut diwawancarai oleh wartawan. Ketika dia ditanya tentang penyebab kekalahan timnya, dia menjawab “Ketika perahu kami mulai menembus kabut, pandangan kami jadi terhalang. Kami tetap berkeras untuk melawan situasi tersebut. Namun, kabut semakin tebal. Pandangan kami jadi sangat terbatas. Keyakinan dan semangat kami pun menjadi goyah. Sampai akhirnya kami benar-benar putus asa dan merasa tidak sanggup lagi melawan situasi tersebut”.<br /><br />Hal yang dapat kita ambil sebagai bahan analisis dari kisah sederhana tersebut adalah <span style="font-weight:bold;">Ketidakmampuan kita melihat masa depan kita sendiri dapat menurunkan keyakinan dan semangat hidup kita, bahkan memaksa kita jatuh pada keadaan putus asa.</span><br /><br />Saran yang cukup bijak mengatasi situasi tersebut adalah T<span style="font-weight:bold;">etapkan dengan jelas visi dalam hidup kita, tujuan yang ingin kita raih dalam hidup ini. Buat hidup kita penuh warna, penuh keceriaan, kegembiraan dan menyenangkan. Sehingga seberat apapun halangan yang mungkin kita temui, kita tetap tangguh.</span>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-59294695685435955932007-05-27T11:19:00.000+07:002007-05-27T11:28:22.414+07:00COMMITMENTYesterday I listened to the radio. The host of the radio told a story, an inspiration story. Interesting topic. A little thing about commitment. What was happened in this months are some topics about actor and actress divorce. When the first actor or actress divorce’s happened, it was shock story. Everyone who saws the news, was surprised. Some of their fans felt regret with it. All they knew, those couple is nice couple of husband and wife. They were happy family and impossible to divorce. But finally, they divorced. The fans could feel sad, it’s commonly cause it was their rights. However, all decisions were in the couple’s hand.<br /><br />Divorce has strong relationship with a commitment. For me, a commitment is one of the important thing. Commitment is just like a promise. A promise is a debt. If we have a debt with someone else, we have to pay it. So did a promise. It’s better for us to think twice before making a promise. Easy to make but difficult to pay or obey. Just like when we make a commitment. If we loved someone, we are willing to do anything for our lover. No matter what will be happened. They didn’t realize that they can make a commitment without thinking. They just stated on behalf of love. No problem, as long as love always stays on their heart. But sometimes people feel bored with their relationship. And they choose the easiest way to solve their problem. Finding a happiness with somebody else. They didn’t think carefully. They forgot their own commitment which were made by them.<br /><br />Therefore, make a sureness we’ll obey our commitment when we make it. It isn’t easy to start a good relationship, so that important for us to keep it. First commitment made on behalf of love. So every problem in a marriage should solve with love too. <br /><br />On behalf of love, please make a good commitment with full of responsibility. So that, there is no victim on their marriage. Commitment can be beautiful moment when we make it. Remember, the first step we know someone. Slowly but sure, we can fall in love with him/her. Then we start to make a relationship. It can develop to next step. Making a commitment with someone who we love. Once again, on behalf of love. Wisely for us to keep our commitment. An everlasting commitment. Now we know that commitment is very important. Never disobey a commitment after making it.Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-32110085420148273582007-05-25T17:13:00.000+07:002007-05-25T17:52:08.343+07:00The Excellence of GreetingIn the middle of praised attitudes which were ordered by Islam is greeting. Greeting is an expression to describe that between person who says the greeting and person who answered the greeting, there is no quarrel. Only love, brotherhood and friendship. Greeting looks simple, but it has great lesson and excellence. Some of those are caused of greeting is Allah Swt. And prophet’s ordered/command.<br /><br />Our prophet (Mohammed) ordered us to do 7 things/due, such as: Visit a patient (someone who gets illness), Accompany mortal remains, Pray somebody who was sneezing when he/she praised Allah Swt., Help somebody who needs our help, Help somebody who was hurt by others, Say the greeting and Fulfill a promise. (Muttafaq ‘alaih). Greeting could arise/spring up love. “You will not enter the paradise until you believe God. And you didn’t believe God yet until you love each other. Do you want me show an attitude that could make you love each other, it is spread greeting to everyone.” (HR. al-Bukhari & Muslim).<br /><br />Greeting is also the best due in Islam. From Abdullah bin Amr bin Ash. A man asked our prophet (Mohammed) “What is the best due in Islam? He answered, “ Feeding and saying the greeting to person who you know and you didn’t introduce yet. (HR. al-Bukhari & Muslim)<br /><br />Blessing and goodness from Allah Swt. Will be given to someone who says the greeting. Just like Allah’s words in Quran An-Nuur : 61.<br /><br />Saying the greeting will be a due that entered to a paradise somebody who said it. “To all of human, spread a greeting, feeding others, visit your brothers and pray in the late night when somebody else were sleeping, so that you will enter to a paradise safely. (HR. at-Tirmidzi)<br /><br />Greeting could be said when met somebody, didn’t care you recognize them or not as long as they are Moslem. “When you met somebody, says the greeting. If you were hindered by tree, wall or rock, so say the greeting after facing them.” (HR. Muslim).<br /><br />Greeting also said when entered somebody else home, or your own home. Look at Quran An-Nuur : 21.<br /><br />When entered or left a meeting (majelis). “When someone entered a meeting, better for him or her saying the greeting.” (HR. Daud). If someone entrusted a greeting, the person who received it, has to answer: “Wa’alaihissalam warahmatullah wabarakatuh.”<br /><br /><span style="font-style:italic;">Note: From LPUQ Magazine, April 2007 with real tittle “Keutamaan Salam”</span>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-60544814290287276352007-05-11T15:57:00.000+07:002007-05-11T16:22:56.729+07:00BEKAS YANG TAK AKAN HILANG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/palunuthuk.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px;" src="http://i150.photobucket.com/albums/s91/skyngsmile/palunuthuk.gif" border="0" alt="" /></a><br />Pagi hari ini, aku mendengarkan seorang penyiar radio sedang membicarakan suatu topik. Sangat menarik bagiku sampai aku memilih untuk memperhatikannya dengan seksama. Menarik bagiku karena topik yang sedang dibicarakan merupakan jawaban dari pertanyaanku kemarin. Seharian kemarin aku terus saja mencoba mencari jawaban dari beberapa pertanyaan. Ada suatu kejadian kemarin yang mendasari aku harus menulis beberapa pertanyaan. <br /><br />Diawali dengan sakit hati yang diakibatkan oleh ulah seorang mahasiswi. Di musim-musim UTS ini ada saja peristiwa yang disebabkan kenakalan dan kecurangan mahasiswa. Seperti peristiwa yang terjadi kemarin. Salah satu dosen pengawas ujian memergoki seorang mahasiswi yang tengah mengerjakan soal ujian. Mungkin pemandangan yang sering terlihat adalah mahasiswa saling mencontek. Sedangkan apa yang terjadi kemarin justru lebih parah dari sekedar mencontek. Dia, mahasiswi tersebut, memiliki satu eksemplar soal beserta jawabannya. Soal tersebut sama persis dengan soal yang tengah diujikan hari itu. Masalah ini dibahas ketika ujian telah selesai diselenggarakan. Dosen penanggung jawab mata ajar tersebut mengatakan saat soal-soal tersebut diperbanyak, beliau menunggui sendiri di lokasi beliau memperbanyak. Artinya seharusnya tidak ada celah sedikitpun terjadi kebocoran soal. Oknum yang akhirnya dicurigai adalah pihak yang memfotokopi. Masalah itu pun masih diusut oleh dosen penanggung jawab mata ajar.<br /><br />Yang dirasakan oleh dosen pengawas ujian dan dosen penanggung jawab mata ajar tersebut adalah sakit hati. Penghinaan yang besar atas usaha yang dilakukan oleh kedua dosen tersebut. Sebenarnya, seberapa sakitkah yang dirasakan oleh kedua dosen tersebut ? Terutama dosen penanggung jawab mata ajar. Aku mengandaikan diriku berada di posisi beliau. Yang nyata kurasakan adalah sakit hati yang lumayan parah. Rasanya sangat terhina dan terkhianati oleh orang yang benar-benar kupercayai. Aku mencoba menuangkannya menjadi beberapa pertanyaan, yaitu :<span style="font-weight:bold;"><br />- Seberapa penting kita perlu menyadari bahwa kita telah menyakiti hati orang lain ?<br />- Apakah akibatnya bagi kita bila kita menyakiti hati orang lain ?<br />- Apakah berlaku hukum kausalitas ?</span><br /><br />Nah, hari ini aku baru dapat mencoba menjawab dan menganalisis pertanyaan yang kutulis tersebut. Penyiar radio itu menceritakan suatu peristiwa dalam kajian tentang mutiara kehidupan. Ada seorang pemimpin muda yang sangat mudah sekali marah. Dan ia ingin sekali dapat mengendalikan amarahnya. Ia mendatangi seorang bijak. Diutarakanlah apa yang menjadi maksud kedatangan sang pemimpin itu. Orang bijak tersebut mengangguk-angguk tanda mengerti. Diam sejenak, tangan beliau menggenggam sebuah paku. Baru kemudian beliau berujar supaya pemimpin muda itu dapat mengendalikan rasa amarahnya, dia disarankan untuk menancapkan paku pada sebuah papan. Sang pemimpin muda mengerti saran orang bijak tersebut. <br /><br />Sesuai anjuran orang bijak tersebut, dia selalu pergi ke belakang kantornya untuk menancapkan sebuah paku setiap kali dia marah. Satu hari tersebut, ternyata dia sudah menancapkan 17 buah paku. Dia sendiri terkejut dengan hal itu. Tetapi tetap saja pemimpin muda itu mengerjakan saran orang bijak dan itu berlangsung selama beberapa bulan. Paku-paku yang dia tancapkan, tidak sama setiap harinya. Terkadang banyak juga tapi di hari lain tidak banyak paku yang dia tancapkan.<br /><br />Setelah dirasa oleh pemimpin muda itu cukup, pergilah ia menemui orang bijak. Dia ceritakan semua yang telah dia lakukan selama beberapa bulan. Termasuk papan yang telah penuh dengan paku-paku yang ia tancapkan untuk mengalihkan rasa marahnya. Sang orang bijak tersenyum menyikapi cerita pemimpin muda itu. Dengan tenang kemudian beliau berujar, “<span style="font-style:italic;">Engkau sudah berhasil mengendalikan rasa amarahmu. Sekarang tugasmu adalah mencabuti paku-paku yang telah engkau tancapkan tersebut. Satu per satu setiap kali kamu merasa marah.</span>”. Pemimpin muda itu mengerti maksud orang bijak dan kembali ke kediamannya. Pemimpin muda itu benar-benar mempraktikkan saran orang bijak tersebut. <br />Beberapa waktu berlalu dan tiba saatnya pemimpin muda itu kembali menemui orang bijak. Tidak lupa dia bawa juga papan yang terdapat bekas paku-paku yang telah ia cabuti. Ia tunjukkan papan tersebut pada orang bijak. Kembali orang bijak tersebut tersenyum melihat papan yang ditunjukkan oleh pemimpin muda. Beliau berujar, “<span style="font-style:italic;">Engkau sudah melihat sendiri hasil dari paku yang kautancapkan ketika rasa marahmu datang. Kau lihat lubang bekas paku tersebut. Lubang itu tetap akan berbekas dan tidak hilang. Hal itu sama seperti ketika engkau memarahi seseorang. Rasa sakit yang timbul yang dirasakan oleh orang yang kaumarahi sama seperti lubang paku tersebut. Tetap berbekas dan tidak akan hilang. Walau berapa kali pun engkau meminta maaf pada orang tersebut. Jadikanlah itu pelajaran berharga bagimu</span>.”.<br /><br />Jawaban yang kudapat dari sepenggal mutiara kehidupan tersebut adalah <span style="font-weight:bold;">rasa sakit akibat dikecewakan orang lain tetap akan berbekas</span>. Dalam atau tidak, tetaplah meninggalkan bekas. Walau permintaan maaf telah dilontarkan dan terlontar, tetap saja bekas dari rasa sakit itu tetap ada. <span style="font-weight:bold;">Alangkah bijaknya bila kita mau berpikir dua kali ketika akan menyakiti orang lain. Perlu diingat, tidak selamanya kita sadar bahwa kita telah menyakiti hati orang lain.</span> Ada kalanya juga secara tidak sengaja kita telah menyakiti hati orang lain. Dan tahukah engkau, rasanya sangatlah tidak nyaman ketika kita menyakiti dan mungkin juga disakiti oleh orang lain. <span style="font-weight:bold;">Jadi, sebaiknya jangan mudah membuat orang lain sakit hati karena perilaku kita, baik yang kita sadari maupun tidak.<br /></span>Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5961622554688309463.post-23623580413094442262007-05-02T12:20:00.000+07:002007-05-02T12:46:44.669+07:00Ternyata Menulis itu .....Hi....2x<br /> Seperti judul diatas, ternyata menulis itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Apapun itu yang ingin kita tulis. Hari ini aku mulai dapat merasakan kenikmatan itu. Ada sesuatu yang sulit untuk kuungkapkan lewat kata-kata. Yang dapat kugambarkan adalah aku merasakan apa yang sebelumnya belum pernah kurasakan. Mungkin dulu hal itu disebabkan oleh faktor kemauan yang ada di dalam diriku. <br /> Alasan yang biasa kugunakan adalah sulitnya mencari ide untuk bahan menulis. Padahal jika itu dicermati, tidaklah pantas dijadikan suatu alasan. Kenapa? Karena ide itu sebenarnya ada didepan mata kita. Seperti halnya kreatifitas. Di sini aku menyejajarkan ide itu dengan kreatifitas yang kita miliki. Dulu banyak orang mengatakan kreatif itu bukan milik semua orang. Setelah aku menambah wawasan aku<strong><em>...cieee... sok ilmiah </em></strong>Aku membaca sebuah buku yang berjudul <strong>Manajemen Stres</strong>, di buku itu diterangkan bahwa kreatifitas adalah milik semua orang. Kuncinya ada pada orang tersebut. Apakah dia mau menggunakan atau membiarkan saja terendap.<br /> Sungguh sangat disayangkan jika memang benar demikian. Menurut aku, salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan menambah wawasan dan referensi melalui bacaan yang bermutu. Toh berangkat dari situ, nantinya ide untuk menulis akan muncul sendiri. Secara otomatis tanpa kita minta. Bahkan mungkin nanti masalah yang akan kembali kita keluhkan adalah waktu dan tempat kita untuk mencurahkan hasil ide kita yang mengalir tanpa bisa kita bendung.<br /> Oleh sebab itulah, mari kita tingkatkan motivasi dalam diri kita untuk mau menambah wawasan dan referensi. Jadi sebagai muslim yang taat, hendaknya kita mempraktikkan apa yang ada dalam salah satu surat di Qur'an yang ayat pertama bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah <strong>"Bacalah!"</strong><br /> Untuk menghadapi masalah baru yang nanti muncul,...menurut aku itu urusan belakangan. Yang terpenting adalah apa yang ada didepan kita saat ini adalah milik kita. Jangan terlalu saklek ya dalam mengartikannya. Karena yang membaca ini harus orang yang sudah dewasa. Hal ini untuk mencegah hal-hal lain yang tidak diinginkan. <br />Hi...2x.Mushofatulhttp://www.blogger.com/profile/12435958372629366375noreply@blogger.com1