Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

Tidak Mau, Sulit atau Tidak Dapat Mendengar ?

Monday, March 26, 2007

Apa ya yang membedakan dari ketiga frase judul diatas ?

Terkadang penilaian sesaat dapat menimbulkan masalah. Bahkan suatu hal yang sederhana sekalipun.

Berikut ada tiga (3) buah cerita yang dapat Anda coba untuk mengerti, antara lain:
1. Suatu kali ada seorang Anak yang tengah sibuk dengan pekerjaan tangannya. Karena sang Bunda ada keperluan, maka dipanggillah si Anak. Satu kali ……Dua kali …….sampai tiga kali, si Anak tidak juga menyahut. Padahal jarak si Anak dengan sang Bunda tidaklah terlalu jauh dan si Anak berpendengaran normal alias tidak buzheg (red: budheg).

Apakah si Anak termasuk dalam kategori ketiga frase judul diatas ?
Jelas iya ……tidak ada yang memungkiri hal itu. Tapi yang mana ? Tunggu ...!
( JANGAN DULU MENARIK KESIMPULAN TANPA MENGANALISIS SITUASI ! )

2. Di sebuah terminal bis antar kota yang cukup ramai, terlihat seorang dara muda sedang asyik memilih bis mana yang akan dinaikinya,…sebut saja Rani (Maaf bila ada kesamaan nama, tempat dan cerita, bukan maksud hati menyinggung. Ini cuma rekayasa thok kok !). Dia disapa oleh seorang Jejaka. Rupanya sang Jejaka tersebut sudah lama memendam rasa (….coklat, strawberry, jeruk, sawi, bayam, cabe keriting, cabe rebonding, kangkun.....g seribu tiga…….lo…itu kan suara Pak Min penjual sayur….maaf jadi ketulis…hehehe….). Ya, Jejaka itu menyukai Rani. Nampaknya dia hendak menyatakan kegundahan hatinya pada sang Pujaan hati, Rani. Saat itu juga dan di terminal bis itu juga. Maka, dengan penuh semangat dan percaya diri, dia ungkapkan isi hatinya. Tapi….. setelah beberapa saat, tidak juga ada respon yang jelas dari Rani. Yang tertangkap oleh Jejaka itu hanyalah Bahasa Tarsan yang Rani tunjukkan yang kira-kira begini artinya….”Apa ? Kamu ngomong apa sih ? Aku lo ndak dengar apa-apa ?”

Nah lo…… siapa juga yang nyuruh ngungkapin cinta di terminal bis ?! Iya kalau berdiri bersebelahan…..masih mending…Lha ini bersebelahannya lo sama Bis Gede ……?!?! Emangnya udah kehabisan tempat yang lebih cucok. (Kok ga nyoba di kuburan aja sekalian ?)

Dari situasi tersebut, jelaslah bahwa Rani juga berada dalam ketiga frase judul diatas. Tapi yang mana ? Tunggu…!
( JANGAN DULU MENARIK KESIMPULAN TANPA MENGANALISIS SITUASI ! )

3. Ada dua orang anak manusia, sebut saja Ardi dan Gadis. (Maaf bila sekali lagi ada kesamaan nama, tempat dan cerita. Ini nama rekayasa thuok. Contoh…suwer cuma contoh.)
Ardi adalah pemuda yang sangat tampan dan lembut hati. Itu kelebihannya. Dia mampu membuat setiap orang yang melihatnya, merasa jadi orang yang paling beruntung di dunia. Itu baru melihat saja….apalagi bila dapat sekalian memiliki hatinya. (Jadi orang yang paling beruntung di Dunia Lain……kali ya ….). Tapi……ada satu kekurangan yang dimilikinya. Dia tidak pernah dapat menikmati keindahan nyanyian alam. Syahdunya alunan nada nan indah yang dilantunkan oleh alam. Tidak sedikitpun…
Gadis kebetulan melintas di depan rumah Ardi. Gadis merasa inilah saat yang tepat dan dia tidak mau melewatkannya. Tanpa berpikir panjang, Gadis mulai merangkai kata-kata puitis dan melontarkan kata-kata indah tersebut kepada Ardi. Cukup lama hal itu dilakukan oleh Gadis. Sampai akhirnya Gadis menghentikan tindakannya, karena Ardi sama sekali tidak berespon. Kesalahan Gadis yang paling fatal saat itu adalah dia tidak pernah berhadap-hadapan langsung dengan Ardi dan dia juga tidak mengetahui keadaan Ardi yang sebenarnya.

Hhh…….Kasih Tak Sampai……oh….kasihku……kasih… KASIA…N DEH LO…!
Ngomong kok sama punggung…(orang Jawa bilang: Geger, bukan orang Madura lo…ntar jatuh lagi. Hehe…). Ya begitulah akibatnya.

Nah….Salahkah Gadis ? Ataukah Ardi yang salah ?
Apakah Ardi termasuk dalam ketiga frase judul diatas ? Ya….iyyala…h boo’ !!! Tanpa perlu berpikir lama, pun Anda pasti sudah tahu jawabannya.

Di cerita satu (1) dan dua (2), terdapat kata-kata JANGAN DULU MENARIK KESIMPULAN TANPA MENGANALISIS SITUASI ! Itu bukanlah sekedar kata peringatan, tapi jadikan sebuah renungan.

Ada satu pesan yang ingin kubagi :
Setiap kita hendak menilai sesuatu…apapun itu, sebaiknya sesuatu itu dilihat dulu dari beberapa sudut pandang. Barulah kemudian kita dapat menarik sebuah kesimpulan. Hingga nantinya, hasil penilaian kita tidak mengecewakan siapapun. Tidak diri kita sendiri maupun orang lain.

0 komentar:

 
Free new blogger template ABSTRACT MIND Design by Pannasmontata             Powered by    Blogger