Sign by Danasoft - Get Your Free Sign

PERANGKAP

Sunday, July 8, 2007

Suatu ketika, sekelompok orang berburu monyet di hutan Afrika. Cara berburunya pun cukup unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Monyet-monyet hasil buruan itu rencananya akan digunakan sebagai hewan percobaan atau dijual untuk acara sirkus di beberapa negara.

Cara menangkap yang sederhana, membuat sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Setiap toples diisi aroma kacang yang mengundang monyet-monyet itu datang dan mengambilnya. Setelah diisi aroma, toples-toples itu ditanam ke dalam tanah dengan menyisakan toples dibiarkan terbuka tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Keesokannya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol dan tidak bisa dikeluarkan.
Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, tentu saja monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana!

***
Sahabat, kita mungkin akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tetapi tanpa sadar, sebenarnya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita menggenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet menggenggam kacang.

Kita sering mendendam, tidak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf, mulut mungkin berkata ikhlas. Tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu kemana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Sahabat, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita melepas semua “rasa tidak enak” terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan kita pun tahu surga itu diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya bersih. Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu ?

N.b. : Majalah LPUQ Edisi 42/th. 7/ Juni 2007

TANAMAN BAMBU CINA

Saat ini orang dengan mudah mengatakan bahwa keberhasilan seseorang itu karena nasib baik, hoki, keberuntungan.

Edward de Bono, dalam bukunya “Taktik dan Kiat Sukses”, mengatakan : 50 % lebih orang yang biasa menyebut hoki atau keberuntungan yang dialami seseorang sebenarnya adalah peluang yang ditangkap oleh orang yang telah mempersiapkan diri dengan baik. Hanya saja persiapan tersebut tidak terlihat oleh orang lain sehingga mereka menilai bahwa itu keberuntungan belaka.

Ada sebuah analogi yang dapat memperjelas semua itu.



Seorang pecinta tanaman hias tergiur tanaman bambu Cina milik temannya. Maka dia minta bibitnya. Segera ia menanamnya di taman belakang rumahnya. Agar tanaman cepat tumbuh, dia memupuk, menyirami, menyiangi rumput yang dikhawatirkan mengambil jatah tanaman bambu itu.
Namun, setelah ditunggu selama 4 tahun, bambu itu tidak juga tumbuh selain tunas kecil dan umbinya.

Dia mulai putus asa dan bermaksud mematikan tanaman itu. Lalu digalilah tanah di sekitar bambu itu untuk mengetahui mengapa bambu itu tidak segera tumbuh?
Tetapi dia tercengang. Ternyata selama 4 tahun ini semua pertumbuhan terjadi di bawah tanah. Struktur akar yang kuat dan besar berserat melebar dan menyebar jauh ke tanah, maka dia urungkan niatnya untuk mematikan tanaman tersebut.

Yang lebih mencengangkan, di tahun kelima, tanaman itu dapat tumbuh mencapai 25 meter. Hal ini disebabkan oleh akar yang kuat dan cadangan makanan yang tersedia melimpah setelah dikumpulkan selama 4 tahun.

Mengapa kita tidak mengikuti strategi hidup bambu tersebut.
Menancapkan dan menyebarkan akarnya dengan kuat sehingga nantinya terjadi pertumbuhan yang cepat karena modal, keterampilan dan pengetahuan telah kita miliki.

Maka saran yang baik :
* Tekunlah untuk melebarkan dan mendalamkan tancapan akar anda.
* Hindari pola pikir Quickficks. Bila itu kita tanamkan maka setiap ide yang lewat akan dengan mudah tertangkap dan menghantar kita ke kehidupan yang lebih berhasil.

n.b.: Jangan hanya mengagumi keindahan fisik tanaman tapi lebih pada apa yang ada di baliknya.

Truk, Anak Kecil dan Viaduk

Monday, June 25, 2007

Terkadang logika kita dapat dikalahkan oleh sebuah ide gila yang tidak masuk akal.

Perhatikan kisah berikut !
Ada sebuah truk pengangkut barang yang sarat dengan muatan. Truk tersebut tengah terjebak tepat di tengah-tengah viaduk. Tidak dapat maju ataupun mundur. Karena dengan memajukan atau memundurkan truk, akan tetap merusak muatan di truk itu.

Akhirnya sang sopir berinisiatif menelpon pimpinan perusahaan tempat ia bekerja. Sebentar kemudian pimpinan perusahaan tersebut tiba di lokasi kejadian. Melihat posisi truk tersebut, sang pemimpin pun menemui kesulitan untuk mengatasinya.

Dicobalah memiringkan muatan tapi cara ini tidak berhasil. Jalan satu-satunya adalah dengan membongkar muatan truk tersebut. Namun cara ini pun tidak mungkin dilakukan. Karena akan memakan waktu yang cukup lama sedangkan pengiriman barang tidak mungkin ditunda lagi.

Empat jam sudah berlalu dan truk itupun tetap terjebak. Orang-orang dewasa yang ada di sekitar tempat kejadian pun tidak dapat berbuat banyak.
Tiba-tiba seorang anak kecil menghampiri mereka dan berkata, “Aku pernah mengalami hal yang sama dengan truk mainanku. Lalu aku mengempiskan semua ban trukku dan trukku bisa terbebas dari masalah itu”.

Segera saja ide anak kecil itu dilaksanakan. Semua ban truk tersebut dikempiskan. Kemudian truk digerakkan menjauhi viaduk. Dan benar, truk berhasil terbebas dari viaduk dan hanya mengalami kerusakan kecil pada muatannya.
“Rupanya diantara banyaknya orang dewasa yang ada di sini dapat dikalahkan oleh satu orang anak kecil”. Gumam beberapa orang di sekitar tempat kejadian sambil tersenyum.

Janganlah kita meremehkan ide yang muncul dari orang yang lebih muda dari kita atau dari karyawan junior. Banyak hal besar terjadi karena munculnya ide yang dianggap sinting dan tidak masuk akal.

Mengenal Temperamen Anda

Friday, June 22, 2007

Adalah temperamen seseoranglah yang membuat seseorang itu sangat lincah, atau pemalu. Temperamen merupakan gabungan dari ciri-ciri pembawaan yang secara tidak sadar emomempengaruhi tingkah laku seseorang. Ciri-ciri ini diturunkan berdasarkan kebangsaan, ras, jenis kelamin dan faktor-faktor keturunan yang lain. Ciri-ciri ini diteruskan oleh gen (pembawa sifat). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gen ini lebih banyak diturunkan dari kakek/nenek daripada orang tua sendiri. Kombinasi dari sifat inilah yang mempengaruhi akan tindakan, reaksi dan sambutan emosi yang kita miliki, dan cara kita berkomunikasi.

Teori temperamen pertama diberikan oleh Hipocrates, bapak kedokteran, lebih dari 2400 tahun yang lalu, membagi manusia dalam empat kategori, yaitu sanguine, kolerik, melankolik dan flegmatik. Marilah kita lihat bersama keunggulan dan kelemahan dari masing-masing temperamen tersebut.

1. Melankolik (Pemurung)

EMOSI

Kekuatan

  • Mencintai musik dan seni.
  • Mempunyai kesanggupan untuk menganalisis.
  • Merupakan seorang pemikir yang reflektif dalam.
  • Merasa bangga akan kekuatan yang dimilikinya.

Kelemahan
  • Suka murung dan muram.
  • Mempunyai tabiat yang sangat pesimis, seringkali memandang akan perkara yang negatif.
  • Suka menderita, memberikan tanggapan dengan penuh kecemasan atas kesehatannya.
  • Mempunyai kecenderungan untuk memeriksa diri sampai kepada hal yang membahayakan, mempunyai perasaan tertekan.

HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Kekuatan
  • Merupakan sahabat yang dapat dipercaya.
  • Merupakan sahabat yang mau mengorbankan diri.
  • Merupakan sahabat yang setia dan beriman.
  • Menimbang segala sesuatu sesuai dengan pendapat sendiri.

Kelemahan
  • Suka mengkritik ketidaksempurnaan dari orang lain.
  • Selalu berusaha mencari kesempurnaan.
  • Mencari sahabat dengan berhati-hati.
  • Takut terhadap apa yang dipikirkan orang lain, curiga terhadap orang lain.
  • Sifat amarah yang keras dapat meledak.
  • Memiliki perasaan dendam yang berlarut-larut yang dapat menuntut balasan.
  • Sering hati terluka secara mendalam oleh sebab perbuatan orang lain.
  • Tidak menyenangi kepada pihak oposisi, sukar untuk bergaul.
PEKERJAAN DAN HOBI
  • Profesor, ahli filsafat
  • Pengarang, ahli pembukuan
  • Artis/Seniman, ahli musik
  • Dokter/perawat
  • Penata interior bangunan

KEPERLUAN-KEPERLUAN TERBESAR
  • Mengalahkan roh suka mengkritik, mengembangkan sifat yang suka berterima kasih.
  • Menghidupkan suatu kehidupan yang seimbang yang mencakup istirahat yang cukup dan gerak badan dan makanan yang baik.
  • Melepaskan diri dari sifat memuja diri.
  • Berusaha untuk melibatkan diri dalam pelayanan orang lain dengan demikian dapat melupakan akan diri sendiri.
  • Menggunakan waktu belajar dengan tetap, juga tekun dalam ibadah.
2. Sanguin (Periang)EMOSI

Kekuatan
  • Bersifat hangat dan hidup, memiliki kebersamaan.
  • Suka berbicara dan tidak pernah kehilangan kata-kata, percakapannya bermutuMemiliki pikiran yang bebas, tidak pernah khawatir tentang masa depan atau mengomel tentang masa yang lalu, hanya hidup untuk masa kini.
  • Ahli cerita yang hebat.
  • Kemampuan luar biasa untuk bersuka ria.

Kelemahan
  • Mudah menangis, secara emosi tidak dapat diramalkan.
  • Suka gelisah, suka marah secara spontan.
  • Melebih-lebihkan kebenaran, tampak palsu.
  • Kurang pengendalian diri, bersifat naïf dan kekanak-kanakan.
  • Mengadakan keputusan secara emosi.
  • Merupakan pembeli yang tidak suka berpikir.

HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Kekuatan
  • Dengan mudah mendapat sahabat, ditanggapi orang banyak.
  • Bersifat menyenangkan dan optimis.
  • Selalu ramah dan suka tersenyum kepada orang lain.
  • Mudah memberi maaf, lemah lembut dan bersimpati.
  • Berbicara dengan kehangatan yang sejati, ikut merasakan kesenangan dan kesusahan orang lain.

Kelemaha
  • Selalu ingin menguasai suatu percakapan, tidak suka memperhatikan
  • Kemauan lemah dan memiliki sedikit keyakinan.
  • Suka mencari pujian dan persetujuan orang lain.
  • Menyukai orang lain dan kemudian melupakan orang lain.
  • Suka meminta maaf atas kelalaiannya.
  • Terlalu sering membicarakan tentang diri sendiri, lupa akan janji dan kewajibannya

PEKERJAAN DAN HOBI
  • Penceramah umum
  • Aktor atau aktris
  • Penjual atau penjaja kelilin
  • Orang tua yang mengasihi
  • Penerima tamu

KEPERLUAN TERBESAR
  • Supaya lebih dapat diandalkan dan dipercayai.
  • Supaya mengembangkan kehidupan dengan disiplin diri yang lebih besar.
  • Menumbuhkan kerendahan hati yang sejati.
  • Supaya berpikir dahulu sebelum berbicara.


3. Kolerik (Lekas Marah)

EMOSI
Kekuatan
  • Yakin dan keras dalam membuat suatu keputusan, bersifat optimis akan diri sendiri
  • Memiliki kemampuan yang kuat dan ketetapan diri sendiri, bersifat berani.
Kelemahan
  • Mempunyai sifat pemarah yang menonjol, berpandangan tinggi
  • Tidak peka terhadap keperluan orang lain, tidak berperasaan dan bersikap dingin.
  • Sedikit penghargaan terhadap estetika, merasa muak akan air mata.
  • Tidak bersimpati dan bersifat kasar, tidak sabar.

HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Kekuatan
  • Tidak mengharapkan akan ada orang lain yang dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan, tidak pernah kecil hati.
  • Tidak mudah putus asa, merupakan pemimpin yang kuat.
  • Memiliki pertimbangan baik untuk orang lain, suka mendorong orang lain.

Kelemahan
  • Kurang kesabaran, dapat menjadi kejam, blak-blakan dan suka mengecam.
  • Sering membuat keputusan untuk orang lain.
  • Cenderung untuk menguasai suatu kelompok.
  • Angkuh dan bertindak bagai seorang majikan.
  • Menggunakan orang lain untuk keadaan yang berikan keuntungan bagi dirinya sendiri.
  • Tidak suka memaafkan dan bersifat balas dendam, takabur dan suka menguasai

PEKERJAAN DAN HOBI
  • Manajer/pemimpin
  • Produser
  • Pengusaha
  • Memberikan pelayanan di rumah
  • Promotor
  • Peserta olahraga

KEPERLUAN TERBESAR
  • Supaya menjadi peka terhadap keperluan orang lain.
  • Mengakui roh suka marah dan mencari pengampunan Tuhan.
  • Mengampuni dan bersikap sabar terhadap orang lain.
  • Mengembangkan kekuatan dan keindahan batin pada saat-saat yang tenang dengan membaca kitab suci dan berdoa.
  • Supaya lebih berkomunikasi dan bersifat sabar dengan rekan-rekan dan teman-temannya.

4. Flegmatik (Berhati Tenang)

EMOSI
Kekuatan
  • Tenang dan dapat diandalkan, berhati ramah, menyukai kedamaian.
  • Mempunyai sifat yang baik dan mudah bergaul, periang dan gembira walaupun tidak banyak dikatakan.
Kelemahan
  • Kurang yakin akan diri sendiri.
  • Bersifat pesimis dan merasa takut selalu, tukang khawatir
  • Jarang tertawa terbahak-bahak.
  • Bersifat pasif dan tidak sepaham, suka benar sendiri
  • Suka berkompromi

HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Kekuatan
  • Gembira bersama-sama dan mempunyai banyak sahabat, pandai berkelakar
  • Dapat melunakkan dan mendamaikan suasana.
  • Memiliki pengaruh terhadap orang lain, bersifat tetap dan setia.
  • Memiliki diplomasi dan biasanya seorang juru damai.
  • Merupakan pendengar yang baik, memberi nasihat hanya bila diminta.

Kelemahan
  • Tidak mengijinkan dirinya sendiri untuk terlibat dalam sesuatu hal.
  • Memiliki sifat mementingkan diri dan kikir.
  • Suka mempelajari orang lain dengan perbedaan pendapat.
  • Tidak menunjukkan kegairahan hidup dan bersifat keras kepala.
  • Tidak sepaham dengan orang lain, suka menggoda orang lain.
  • Merupakan orang yang tidak terbuka, mempunyai sifat merasa unggul.

PEKERJAAN DAN HOBI
  • Ahli administrasi
  • Ahli teknik
  • Sekretaris
  • Pekerja sosial, penasihat
  • Ayah/ibu yang baik

KEPERLUAN TERBESAR
  • Supaya mengalahkan sifat pasif dan lebih melibatkan diri dalam suatu aktivitas.Supaya belajar menyerahkan diri kepada orang lain.
  • Supaya mengethui perasaan takut itu sebagai suatu persoalan dan belajar untuk percaya akan Tuhan dengan pertimangan-Nya.

Kegagalan

Friday, June 15, 2007

Sahabat, apakah saat ini Anda merasa sedang gagal berbisnis ? Gagal di dalam aspek kehidupan lain ? Merasa menjadi orang termalang atau menerima karma, kutukan atau hal lain yang sejenisnya ?

Sebelum Anda menyebut diri sebagai orang yang paling gagal di dunia, perhatikanlah rentetan kejadian yang dialami oleh Abraham Lincoln, mantan Presiden Amerika Serikat.

  • Pada usia 22 tahun, gagal dalam berbisnis.
  • Pada usia 23 tahun, kalah dalam pemilihan legislatif.
  • Pada usia 24 tahun, kalah dalam pemilihan guenos (semacam legislatif).
  • Pada usia 26 tahun, ditinggal mati sang kekasih.
  • Pada usia 27 tahun, mengalami goncangan mental.
  • Pada usia 29 tahun, kalah sebagai pembicara dalam debat publik.
  • Pada usia 31 tahun, kalah dalam pemilihan anggota kongres.
  • Pada usia 34 tahun, kalah dalam pemilihan anggota kongres.
  • Pada usia 46 tahun, kalah dalam senat.
  • Pada usia 47 tahun, kalah dalam pemilihan wakil presiden.
  • Pada usia 49 tahun, kalah dalam pemilihan senat.
  • Pada usia 51 tahun, terpilih sebagai Presiden Amerika.

Sahabat, masihkah Anda mengatakan bahwa saya adalah orang yang selalu gagal dan tidak ada harapan lagi di masa mendatang ?

KEGANASAN NURANI…?

Thursday, June 7, 2007

Salah satu surat kabar terkemuka di Surabaya, terbitan Sabtu 02 Juni 2007, menampilkan berita tentang sengketa agragria di Alastelogo, Pasuruan sebagai headline news. Saya memiliki keyakinan, jauh di lubuk hati para pembaca, sangat mungkin terketuk dengan keharuan yang tiba-tiba menyeruak. Memunculkan banyak tanya dan ketidakmengertian dengan jawaban yang belum tentu kepastiannya.

Suatu peristiwa yang sudah digariskan kejadiannya dengan ketetapan Sang Khalik. Tidak dapat ditolak ataupun dihindari. Sahabatku, dari peristiwa tersebut dapat dipastikan banyak sekali I’tibar yang menunggu untuk dipahami dan dianalisis. Sudikah kita meluangkan waktu untuk sejenak merenungi apa yang sebenarnya tengah terjadi akhir-akhir ini ? Adakah kesempatan kita untuk menengok kembali nurani, mempertanyakan kejadian-kejadian yang ada ? Bila memang tidak ada kesempatan untuk itu, saat ini, tidak mengapa. Karena, suatu saat pasti akan tiba masanya kita dihadapkan pada perenungan hikmah yang menunggu untuk dianalisis.

Kita tentunya tahu, hubungan baik yang terjalin cukup lama, tidak mudah dikacaukan oleh perselisihan yang sangat lumrah ada. Seseorang yang sudah seperti saudara, akan berpikir dua kali sebelum menyakiti saudaranya. Lain lagi ceritanya bila ada faktor lain yang mendominasi. Namun, hubungan baik antara warga Desa Alastelogo dengan prajurit TNI AL (marinir) yang sudah terjalin dapat terkoyak lewat insiden berdarah dalam satu hari. Akibat yang dirasakan dari peristiwa tersebut tidak sedikit menguras tenaga dan pikiran. Tentunya dalam benak kita, melintas tanya tentang penyebab kejadian tersebut. Dalam salah satu artikel, di surat kabar tersebut diatas menuliskan: Dan frustasi serta kekecewaan masal bisa menjadi lahan subur bagi lahirnya kemarahan. Karena itu, pihak-pihak yang bersengketa harus menahan diri dan mencari penyelesaian yang tidak merugikan salah satu pihak. Pemikiran ideal yang dapat saja dijalankan oleh semua orang. Selama kesadaran penuh dimiliki oleh pelaku. Kesadaran tidak hanya pelaku tersebut dapat bernapas tetapi juga kesadaran nurani. Keputusan yang dihasilkan dari pemikiran yang matang, tidak dengan kepala panas diselimuti emosi. Yang juga jangan luput dari perhatian kita adalah kemungkinan hadirnya pihak ketiga yang pandai membaca situasi tersebut kemudian memanfaatkannya.

Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi bahkan telah menyebut tindakan oknum marinir yang menewaskan 4 warga Desa Alastelogo tersebut adalah tindakan zalim. “Rakyat tewas oleh peluru yang dibeli dari rakyat”, ujar beliau. Membaca pernyataan tersebut, terlintas dalam benak saya, Kemanakah nurani oknum-oknum marinir saat peristiwa itu terjadi ? Tidak mungkin nurani itu hilang. Pasti akan tetap berada di tempatnya. Lalu, apakah nurani mereka telah aus ditempa beratnya latihan-latihan mental yang mereka jalani ? Telah sampaikah nurani mereka ke tahap tidak lagi mengenal belas kasih kepada orang lain ?

Saya jadi merasa iba pada sesuatu yang namanya nurani. Ikon yang sangat mungkin dijadikan kambing hitam dari semua kejadian. Saat ini banyak sekali orang yang mencari nurani untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang bermunculan.

Agaknya imbas pergolakan politik negara Indonesia tercinta ini semakin terasa menyesakkan. Fenomena yang bermunculan mencerminkan kacaunya perekonomian dan perpolitikan negara. Krisis perekonomian yang telah ada, masih diperberat dengan kehadiran krisis kepercayaan dari masyarakat. Keadaan demikian semoga tidak lagi diperberat oleh krisis yang lebih parah, seperti hadirnya krisis nurani. Jangan sampai pada akhirnya nanti, masyarakat kita, baik yang sipil maupun non sipil, jatuh pada keadaan dimana nurani benar-benar dipertanyakan keberadaannya.

VISI DALAM HIDUP KITA

Friday, June 1, 2007

Pernahkah dalam hidup Anda merasakan suatu keadaan dimana Anda merasa sangat tidak bersemangat atau kehilangan gairah sama sekali untuk melakukan kegiatan apapun ?

Apakah yang sebenarnya menjadi penyebab keadaan tersebut ?

Ada sebuah kisah sederhana yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.

Di suatu negara, ada satu tim dayung yang terkenal tangguh. Tim tersebut sudah dikenal oleh khalayak ramai. Berbagai kemenangan telah sering diraih oleh tim tersebut. Suatu hari tim tersebut ikut ambil bagian dalam satu perlombaan dayung. Di tempat diselenggarakannya perlombaan, telah menanti dengan setia para penggemar tim itu. Arena perlombaan jadi terdengar riuh sekali oleh teriakan pengobar semangat para pendukung masing-masing tim dayung. Tidak ketinggalan pula pendukung tim yang terkenal itu. Tampak sekali hal tersebut membawa pengaruh bagi tim dayung itu.

Start awal telah dimulai dan tim dayung tersebut langsung menempati posisi pertama. Terlihat dengan jelas kekompakan dan ketangguhan tim tersebut. Para pendayung dengan semangat mendayung perahu hingga melesat dengan cepat. Pun demikian para penyorak yang meneriakkan yel-yel pembakar semangat. Keadaan tersebut berlangsung cukup lama. Sampai ketika tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung. Kabut perlahan mulai muncul menghalangi jarak pandang para pendayung. Tim tersebut tetap mendayung perahunya dengan semangat menembus kabut. Awalnya keadaan tersebut tidak mempengaruhi semangat dan mental para pendayung. Tetapi lama-kelamaan perahu mereka mulai melambat. Gerakan dayung mereka pun mulai melemah. Melihat keadaan demikian, para penyorak dengan menggebu meneriakkan yel-yel pembakar semangat. Sayangnya teriakan tersebut tidak banyak membantu menaikkan semangat para pendayung yang sudah terlanjur turun. Akibatnya, mereka harus menderita kekalahan dan berada di posisi paling akhir mencapai finish.

Usai perlombaan, pemimpin para pendayung tersebut diwawancarai oleh wartawan. Ketika dia ditanya tentang penyebab kekalahan timnya, dia menjawab “Ketika perahu kami mulai menembus kabut, pandangan kami jadi terhalang. Kami tetap berkeras untuk melawan situasi tersebut. Namun, kabut semakin tebal. Pandangan kami jadi sangat terbatas. Keyakinan dan semangat kami pun menjadi goyah. Sampai akhirnya kami benar-benar putus asa dan merasa tidak sanggup lagi melawan situasi tersebut”.

Hal yang dapat kita ambil sebagai bahan analisis dari kisah sederhana tersebut adalah Ketidakmampuan kita melihat masa depan kita sendiri dapat menurunkan keyakinan dan semangat hidup kita, bahkan memaksa kita jatuh pada keadaan putus asa.

Saran yang cukup bijak mengatasi situasi tersebut adalah Tetapkan dengan jelas visi dalam hidup kita, tujuan yang ingin kita raih dalam hidup ini. Buat hidup kita penuh warna, penuh keceriaan, kegembiraan dan menyenangkan. Sehingga seberat apapun halangan yang mungkin kita temui, kita tetap tangguh.

COMMITMENT

Sunday, May 27, 2007

Yesterday I listened to the radio. The host of the radio told a story, an inspiration story. Interesting topic. A little thing about commitment. What was happened in this months are some topics about actor and actress divorce. When the first actor or actress divorce’s happened, it was shock story. Everyone who saws the news, was surprised. Some of their fans felt regret with it. All they knew, those couple is nice couple of husband and wife. They were happy family and impossible to divorce. But finally, they divorced. The fans could feel sad, it’s commonly cause it was their rights. However, all decisions were in the couple’s hand.

Divorce has strong relationship with a commitment. For me, a commitment is one of the important thing. Commitment is just like a promise. A promise is a debt. If we have a debt with someone else, we have to pay it. So did a promise. It’s better for us to think twice before making a promise. Easy to make but difficult to pay or obey. Just like when we make a commitment. If we loved someone, we are willing to do anything for our lover. No matter what will be happened. They didn’t realize that they can make a commitment without thinking. They just stated on behalf of love. No problem, as long as love always stays on their heart. But sometimes people feel bored with their relationship. And they choose the easiest way to solve their problem. Finding a happiness with somebody else. They didn’t think carefully. They forgot their own commitment which were made by them.

Therefore, make a sureness we’ll obey our commitment when we make it. It isn’t easy to start a good relationship, so that important for us to keep it. First commitment made on behalf of love. So every problem in a marriage should solve with love too.

On behalf of love, please make a good commitment with full of responsibility. So that, there is no victim on their marriage. Commitment can be beautiful moment when we make it. Remember, the first step we know someone. Slowly but sure, we can fall in love with him/her. Then we start to make a relationship. It can develop to next step. Making a commitment with someone who we love. Once again, on behalf of love. Wisely for us to keep our commitment. An everlasting commitment. Now we know that commitment is very important. Never disobey a commitment after making it.

The Excellence of Greeting

Friday, May 25, 2007

In the middle of praised attitudes which were ordered by Islam is greeting. Greeting is an expression to describe that between person who says the greeting and person who answered the greeting, there is no quarrel. Only love, brotherhood and friendship. Greeting looks simple, but it has great lesson and excellence. Some of those are caused of greeting is Allah Swt. And prophet’s ordered/command.

Our prophet (Mohammed) ordered us to do 7 things/due, such as: Visit a patient (someone who gets illness), Accompany mortal remains, Pray somebody who was sneezing when he/she praised Allah Swt., Help somebody who needs our help, Help somebody who was hurt by others, Say the greeting and Fulfill a promise. (Muttafaq ‘alaih). Greeting could arise/spring up love. “You will not enter the paradise until you believe God. And you didn’t believe God yet until you love each other. Do you want me show an attitude that could make you love each other, it is spread greeting to everyone.” (HR. al-Bukhari & Muslim).

Greeting is also the best due in Islam. From Abdullah bin Amr bin Ash. A man asked our prophet (Mohammed) “What is the best due in Islam? He answered, “ Feeding and saying the greeting to person who you know and you didn’t introduce yet. (HR. al-Bukhari & Muslim)

Blessing and goodness from Allah Swt. Will be given to someone who says the greeting. Just like Allah’s words in Quran An-Nuur : 61.

Saying the greeting will be a due that entered to a paradise somebody who said it. “To all of human, spread a greeting, feeding others, visit your brothers and pray in the late night when somebody else were sleeping, so that you will enter to a paradise safely. (HR. at-Tirmidzi)

Greeting could be said when met somebody, didn’t care you recognize them or not as long as they are Moslem. “When you met somebody, says the greeting. If you were hindered by tree, wall or rock, so say the greeting after facing them.” (HR. Muslim).

Greeting also said when entered somebody else home, or your own home. Look at Quran An-Nuur : 21.

When entered or left a meeting (majelis). “When someone entered a meeting, better for him or her saying the greeting.” (HR. Daud). If someone entrusted a greeting, the person who received it, has to answer: “Wa’alaihissalam warahmatullah wabarakatuh.”

Note: From LPUQ Magazine, April 2007 with real tittle “Keutamaan Salam”

BEKAS YANG TAK AKAN HILANG

Friday, May 11, 2007


Pagi hari ini, aku mendengarkan seorang penyiar radio sedang membicarakan suatu topik. Sangat menarik bagiku sampai aku memilih untuk memperhatikannya dengan seksama. Menarik bagiku karena topik yang sedang dibicarakan merupakan jawaban dari pertanyaanku kemarin. Seharian kemarin aku terus saja mencoba mencari jawaban dari beberapa pertanyaan. Ada suatu kejadian kemarin yang mendasari aku harus menulis beberapa pertanyaan.

Diawali dengan sakit hati yang diakibatkan oleh ulah seorang mahasiswi. Di musim-musim UTS ini ada saja peristiwa yang disebabkan kenakalan dan kecurangan mahasiswa. Seperti peristiwa yang terjadi kemarin. Salah satu dosen pengawas ujian memergoki seorang mahasiswi yang tengah mengerjakan soal ujian. Mungkin pemandangan yang sering terlihat adalah mahasiswa saling mencontek. Sedangkan apa yang terjadi kemarin justru lebih parah dari sekedar mencontek. Dia, mahasiswi tersebut, memiliki satu eksemplar soal beserta jawabannya. Soal tersebut sama persis dengan soal yang tengah diujikan hari itu. Masalah ini dibahas ketika ujian telah selesai diselenggarakan. Dosen penanggung jawab mata ajar tersebut mengatakan saat soal-soal tersebut diperbanyak, beliau menunggui sendiri di lokasi beliau memperbanyak. Artinya seharusnya tidak ada celah sedikitpun terjadi kebocoran soal. Oknum yang akhirnya dicurigai adalah pihak yang memfotokopi. Masalah itu pun masih diusut oleh dosen penanggung jawab mata ajar.

Yang dirasakan oleh dosen pengawas ujian dan dosen penanggung jawab mata ajar tersebut adalah sakit hati. Penghinaan yang besar atas usaha yang dilakukan oleh kedua dosen tersebut. Sebenarnya, seberapa sakitkah yang dirasakan oleh kedua dosen tersebut ? Terutama dosen penanggung jawab mata ajar. Aku mengandaikan diriku berada di posisi beliau. Yang nyata kurasakan adalah sakit hati yang lumayan parah. Rasanya sangat terhina dan terkhianati oleh orang yang benar-benar kupercayai. Aku mencoba menuangkannya menjadi beberapa pertanyaan, yaitu :
- Seberapa penting kita perlu menyadari bahwa kita telah menyakiti hati orang lain ?
- Apakah akibatnya bagi kita bila kita menyakiti hati orang lain ?
- Apakah berlaku hukum kausalitas ?


Nah, hari ini aku baru dapat mencoba menjawab dan menganalisis pertanyaan yang kutulis tersebut. Penyiar radio itu menceritakan suatu peristiwa dalam kajian tentang mutiara kehidupan. Ada seorang pemimpin muda yang sangat mudah sekali marah. Dan ia ingin sekali dapat mengendalikan amarahnya. Ia mendatangi seorang bijak. Diutarakanlah apa yang menjadi maksud kedatangan sang pemimpin itu. Orang bijak tersebut mengangguk-angguk tanda mengerti. Diam sejenak, tangan beliau menggenggam sebuah paku. Baru kemudian beliau berujar supaya pemimpin muda itu dapat mengendalikan rasa amarahnya, dia disarankan untuk menancapkan paku pada sebuah papan. Sang pemimpin muda mengerti saran orang bijak tersebut.

Sesuai anjuran orang bijak tersebut, dia selalu pergi ke belakang kantornya untuk menancapkan sebuah paku setiap kali dia marah. Satu hari tersebut, ternyata dia sudah menancapkan 17 buah paku. Dia sendiri terkejut dengan hal itu. Tetapi tetap saja pemimpin muda itu mengerjakan saran orang bijak dan itu berlangsung selama beberapa bulan. Paku-paku yang dia tancapkan, tidak sama setiap harinya. Terkadang banyak juga tapi di hari lain tidak banyak paku yang dia tancapkan.

Setelah dirasa oleh pemimpin muda itu cukup, pergilah ia menemui orang bijak. Dia ceritakan semua yang telah dia lakukan selama beberapa bulan. Termasuk papan yang telah penuh dengan paku-paku yang ia tancapkan untuk mengalihkan rasa marahnya. Sang orang bijak tersenyum menyikapi cerita pemimpin muda itu. Dengan tenang kemudian beliau berujar, “Engkau sudah berhasil mengendalikan rasa amarahmu. Sekarang tugasmu adalah mencabuti paku-paku yang telah engkau tancapkan tersebut. Satu per satu setiap kali kamu merasa marah.”. Pemimpin muda itu mengerti maksud orang bijak dan kembali ke kediamannya. Pemimpin muda itu benar-benar mempraktikkan saran orang bijak tersebut.
Beberapa waktu berlalu dan tiba saatnya pemimpin muda itu kembali menemui orang bijak. Tidak lupa dia bawa juga papan yang terdapat bekas paku-paku yang telah ia cabuti. Ia tunjukkan papan tersebut pada orang bijak. Kembali orang bijak tersebut tersenyum melihat papan yang ditunjukkan oleh pemimpin muda. Beliau berujar, “Engkau sudah melihat sendiri hasil dari paku yang kautancapkan ketika rasa marahmu datang. Kau lihat lubang bekas paku tersebut. Lubang itu tetap akan berbekas dan tidak hilang. Hal itu sama seperti ketika engkau memarahi seseorang. Rasa sakit yang timbul yang dirasakan oleh orang yang kaumarahi sama seperti lubang paku tersebut. Tetap berbekas dan tidak akan hilang. Walau berapa kali pun engkau meminta maaf pada orang tersebut. Jadikanlah itu pelajaran berharga bagimu.”.

Jawaban yang kudapat dari sepenggal mutiara kehidupan tersebut adalah rasa sakit akibat dikecewakan orang lain tetap akan berbekas. Dalam atau tidak, tetaplah meninggalkan bekas. Walau permintaan maaf telah dilontarkan dan terlontar, tetap saja bekas dari rasa sakit itu tetap ada. Alangkah bijaknya bila kita mau berpikir dua kali ketika akan menyakiti orang lain. Perlu diingat, tidak selamanya kita sadar bahwa kita telah menyakiti hati orang lain. Ada kalanya juga secara tidak sengaja kita telah menyakiti hati orang lain. Dan tahukah engkau, rasanya sangatlah tidak nyaman ketika kita menyakiti dan mungkin juga disakiti oleh orang lain. Jadi, sebaiknya jangan mudah membuat orang lain sakit hati karena perilaku kita, baik yang kita sadari maupun tidak.

Ternyata Menulis itu .....

Wednesday, May 2, 2007

Hi....2x
Seperti judul diatas, ternyata menulis itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Apapun itu yang ingin kita tulis. Hari ini aku mulai dapat merasakan kenikmatan itu. Ada sesuatu yang sulit untuk kuungkapkan lewat kata-kata. Yang dapat kugambarkan adalah aku merasakan apa yang sebelumnya belum pernah kurasakan. Mungkin dulu hal itu disebabkan oleh faktor kemauan yang ada di dalam diriku.
Alasan yang biasa kugunakan adalah sulitnya mencari ide untuk bahan menulis. Padahal jika itu dicermati, tidaklah pantas dijadikan suatu alasan. Kenapa? Karena ide itu sebenarnya ada didepan mata kita. Seperti halnya kreatifitas. Di sini aku menyejajarkan ide itu dengan kreatifitas yang kita miliki. Dulu banyak orang mengatakan kreatif itu bukan milik semua orang. Setelah aku menambah wawasan aku...cieee... sok ilmiah Aku membaca sebuah buku yang berjudul Manajemen Stres, di buku itu diterangkan bahwa kreatifitas adalah milik semua orang. Kuncinya ada pada orang tersebut. Apakah dia mau menggunakan atau membiarkan saja terendap.
Sungguh sangat disayangkan jika memang benar demikian. Menurut aku, salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan menambah wawasan dan referensi melalui bacaan yang bermutu. Toh berangkat dari situ, nantinya ide untuk menulis akan muncul sendiri. Secara otomatis tanpa kita minta. Bahkan mungkin nanti masalah yang akan kembali kita keluhkan adalah waktu dan tempat kita untuk mencurahkan hasil ide kita yang mengalir tanpa bisa kita bendung.
Oleh sebab itulah, mari kita tingkatkan motivasi dalam diri kita untuk mau menambah wawasan dan referensi. Jadi sebagai muslim yang taat, hendaknya kita mempraktikkan apa yang ada dalam salah satu surat di Qur'an yang ayat pertama bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah "Bacalah!"
Untuk menghadapi masalah baru yang nanti muncul,...menurut aku itu urusan belakangan. Yang terpenting adalah apa yang ada didepan kita saat ini adalah milik kita. Jangan terlalu saklek ya dalam mengartikannya. Karena yang membaca ini harus orang yang sudah dewasa. Hal ini untuk mencegah hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Hi...2x.

PERUBAHAN NASIB

Tuesday, May 1, 2007

Hari ini aku bertemu dengan seorang ibu. Beliau memaksaku untuk mengingat kembali kenangan ketika aku kuliah di akademi. Ibu dengan penampilan sederhana itu adalah seorang pedagang jajanan yang sering mampir ke asrama tempat aku tinggal dulu. Setiap pagi beliau rutin membawa jajanan yang hendak dijual kepada penghuni asrama. Tidak terlalu banyak yang dijual, tapi cukup banyak peminatnya. Dari segi harga pun tidak mahal, sangat murah bahkan.
Yang membuatku terkenang adalah kesederhanaan yang ada pada diri beliau. Entah karena keterbatasan ekonomi atau memang gaya hidup beliau yang memang sederhana. Tidak banyak perubahan yang terlihat sejak 4 tahun lalu. Penutup kepala yang menutupi rambut sang ibu adalah kerudung kecil bermotif bunga. Tangan sebelah kiri menenteng keranjang makanan, yang sebelah kanan membawa satu tas plastik. Pakaian yang dikenakan pun sederhana tapi sopan. Alas kaki yang digunakan adalah sepasang sandal jepit. Yang membuatku terkenang adalah ekspresi wajah beliau. Tampak jelas sekali terekam goresan kerasnya kehidupan. Raut wajah yang sarat akan pengalaman susah maupun senang.
Faktor apakah sebenarnya yang mempengaruhi perubahan nasib seseorang.? Pertanyaan yang kulontarkan ini mudah ditanyakan, mudah dijawab tapi terkadang sulit untuk dimengerti oleh sebagian orang. Tetapi tidak menutup kemungkinan, ada juga beberapa orang yang tidak peduli akan hal itu.
Waktu 4 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Kurasa cukup untuk dapat mengubah nasib seseorang. Kerasnya keinginan dan kemauan untuk mengubah nasib ditambah satu faktor penentu dari Sang Khalik. Apakah dengan modal tersebut tidak cukup untuk mengubah nasib seseorang ? Terlepas dari ketentuan Sang Khalik, kira-kira apa ya yang menyebabkan nasib seseorang tidak juga berubah ? Kurangkah kemauan dan keinginan yang keras untuk berubah ? Atau ada faktor lain yang lebih dominan ? Misalnya, persaingan yang cukup ketat diantara sesama orang yang ingin mengubah nasibnya.
Aku yakin, mereka bukannya tidak memiliki kemauan untuk berubah. Keinginan tersebut pasti ada. Usaha untuk mengubah sudah dilakukan yaitu dengan tetap berjualan. Dan semoga berdoa kepada Sang Khalik pun tidak tertinggal. Agaknya memang ada faktor lain yang mendasari belum berubahnya nasib seseorang tersebut. Bagaimana dengan kreatifitas mereka untuk menyiasati keadaan yang ada ?
Bila memang belum ada perubahan yang berarti dan kita belum mampu mengubah suatu keadaan, bagaimana kalau kita lebih baik menyikapi perubahan sekecil apapun yang timbul. Sehingga kita lebih siap dengan keadaan yang mungkin lebih buruk dari yang tengah kita alami sekarang. Dan ada satu hal lagi, yaitu selama manusia tidak kehilangan impiannya, seberat apapun halangannya, dia akan menempuhnya.
Semoga sang Ibu tidak pernah kehilangan impiannya dan tidak patah arang untuk meraih impiannya tersebut. Kasih sayang Allah SWT. selalu menyertai orang-orang yang sabar.

Tidak Mau, Sulit atau Tidak Dapat Mendengar ?

Monday, March 26, 2007

Apa ya yang membedakan dari ketiga frase judul diatas ?

Terkadang penilaian sesaat dapat menimbulkan masalah. Bahkan suatu hal yang sederhana sekalipun.

Berikut ada tiga (3) buah cerita yang dapat Anda coba untuk mengerti, antara lain:
1. Suatu kali ada seorang Anak yang tengah sibuk dengan pekerjaan tangannya. Karena sang Bunda ada keperluan, maka dipanggillah si Anak. Satu kali ……Dua kali …….sampai tiga kali, si Anak tidak juga menyahut. Padahal jarak si Anak dengan sang Bunda tidaklah terlalu jauh dan si Anak berpendengaran normal alias tidak buzheg (red: budheg).

Apakah si Anak termasuk dalam kategori ketiga frase judul diatas ?
Jelas iya ……tidak ada yang memungkiri hal itu. Tapi yang mana ? Tunggu ...!
( JANGAN DULU MENARIK KESIMPULAN TANPA MENGANALISIS SITUASI ! )

2. Di sebuah terminal bis antar kota yang cukup ramai, terlihat seorang dara muda sedang asyik memilih bis mana yang akan dinaikinya,…sebut saja Rani (Maaf bila ada kesamaan nama, tempat dan cerita, bukan maksud hati menyinggung. Ini cuma rekayasa thok kok !). Dia disapa oleh seorang Jejaka. Rupanya sang Jejaka tersebut sudah lama memendam rasa (….coklat, strawberry, jeruk, sawi, bayam, cabe keriting, cabe rebonding, kangkun.....g seribu tiga…….lo…itu kan suara Pak Min penjual sayur….maaf jadi ketulis…hehehe….). Ya, Jejaka itu menyukai Rani. Nampaknya dia hendak menyatakan kegundahan hatinya pada sang Pujaan hati, Rani. Saat itu juga dan di terminal bis itu juga. Maka, dengan penuh semangat dan percaya diri, dia ungkapkan isi hatinya. Tapi….. setelah beberapa saat, tidak juga ada respon yang jelas dari Rani. Yang tertangkap oleh Jejaka itu hanyalah Bahasa Tarsan yang Rani tunjukkan yang kira-kira begini artinya….”Apa ? Kamu ngomong apa sih ? Aku lo ndak dengar apa-apa ?”

Nah lo…… siapa juga yang nyuruh ngungkapin cinta di terminal bis ?! Iya kalau berdiri bersebelahan…..masih mending…Lha ini bersebelahannya lo sama Bis Gede ……?!?! Emangnya udah kehabisan tempat yang lebih cucok. (Kok ga nyoba di kuburan aja sekalian ?)

Dari situasi tersebut, jelaslah bahwa Rani juga berada dalam ketiga frase judul diatas. Tapi yang mana ? Tunggu…!
( JANGAN DULU MENARIK KESIMPULAN TANPA MENGANALISIS SITUASI ! )

3. Ada dua orang anak manusia, sebut saja Ardi dan Gadis. (Maaf bila sekali lagi ada kesamaan nama, tempat dan cerita. Ini nama rekayasa thuok. Contoh…suwer cuma contoh.)
Ardi adalah pemuda yang sangat tampan dan lembut hati. Itu kelebihannya. Dia mampu membuat setiap orang yang melihatnya, merasa jadi orang yang paling beruntung di dunia. Itu baru melihat saja….apalagi bila dapat sekalian memiliki hatinya. (Jadi orang yang paling beruntung di Dunia Lain……kali ya ….). Tapi……ada satu kekurangan yang dimilikinya. Dia tidak pernah dapat menikmati keindahan nyanyian alam. Syahdunya alunan nada nan indah yang dilantunkan oleh alam. Tidak sedikitpun…
Gadis kebetulan melintas di depan rumah Ardi. Gadis merasa inilah saat yang tepat dan dia tidak mau melewatkannya. Tanpa berpikir panjang, Gadis mulai merangkai kata-kata puitis dan melontarkan kata-kata indah tersebut kepada Ardi. Cukup lama hal itu dilakukan oleh Gadis. Sampai akhirnya Gadis menghentikan tindakannya, karena Ardi sama sekali tidak berespon. Kesalahan Gadis yang paling fatal saat itu adalah dia tidak pernah berhadap-hadapan langsung dengan Ardi dan dia juga tidak mengetahui keadaan Ardi yang sebenarnya.

Hhh…….Kasih Tak Sampai……oh….kasihku……kasih… KASIA…N DEH LO…!
Ngomong kok sama punggung…(orang Jawa bilang: Geger, bukan orang Madura lo…ntar jatuh lagi. Hehe…). Ya begitulah akibatnya.

Nah….Salahkah Gadis ? Ataukah Ardi yang salah ?
Apakah Ardi termasuk dalam ketiga frase judul diatas ? Ya….iyyala…h boo’ !!! Tanpa perlu berpikir lama, pun Anda pasti sudah tahu jawabannya.

Di cerita satu (1) dan dua (2), terdapat kata-kata JANGAN DULU MENARIK KESIMPULAN TANPA MENGANALISIS SITUASI ! Itu bukanlah sekedar kata peringatan, tapi jadikan sebuah renungan.

Ada satu pesan yang ingin kubagi :
Setiap kita hendak menilai sesuatu…apapun itu, sebaiknya sesuatu itu dilihat dulu dari beberapa sudut pandang. Barulah kemudian kita dapat menarik sebuah kesimpulan. Hingga nantinya, hasil penilaian kita tidak mengecewakan siapapun. Tidak diri kita sendiri maupun orang lain.

RINDU

Thursday, March 22, 2007

Rasa rindu dapat mengalahkan akal sehat.
Terlebih bila dibumbui oleh hawa nafsu. Pastilah akan ada merusak sesuatu. Apapun itu.....suungguh sangat disayangkan.

Bagaimana bila rasa rindu itu dihangatkan oleh Iman ? Apa jadinya ya ? Pasti akan menumbuhkan sesuatu. Apapun itu......sungguh sangat membahagiakan.

Tetapi bagaimana bila rasa rindu itu tidak ada ? Lenyap ? Sedikitpun tidak berbekas... Apa jadinya ya ? Akankah menghilangkan sesuatu...., mematikan sesuatu...., mematahkan sesuatu....
Apapun itu.....sungguh sangat....(apa ya ?!)

ADU KETANGKASAN ATAU ADU EMOSI …?

Tuesday, March 20, 2007



Kemana ya kira-kira perginya keramahan yang dulu kita banggakan….? Tentunya masih terngiang di benak kita, bahwa kita adalah bangsa yang terkenal dengan keramahan dan kesopanan, yang menjunjung tinggi adat ketimuran, murah senyum… dan banyak hal lain yang berbau kesantunan. Apakah semudah itu menguap seperti debu yang tertiup angin ? Hilang begitu saja.
He…he… Sok bijak ya ! Tapi bener lo, agaknya apa yang kita banggakan sekarang ini berbeda jauh dengan slogan yang melenakan itu. Kita seperti kehilangan jati diri…. Kok ya pakai hilang ya ?! Kalau itu duit, pasti masih dapat dicari. Lha kalau jati diri….? Hilang sebentar saja repotnya minta ampun.
Pagi ini aku mengantarkan ibu berangkat kerja. Lumayan macet, padahal jarang lho. Ternyata ada trailer yang sarat muatan sedang asyik mundur. Ya kalau yang lagi asyik itu Inem yang ngepel mundur….bikin mata mas-mas yang liat kesengsem. Lha ini lo trailer…ya pasti macet lha. Kemacetan sementara itu rupanya mampu membuat hati beberapa orang mendidih….air kallee… Entah karena memang cuaca yang lagi mendung atau karena faktor ekonomi …Lho?? Ga nyambung.. Dua orang “pembantu Polisi jalanan” (Tukang nyeberangin mobil di pertigaan jalan) terlibat adu ketangkasan….hehe….itu kalau konotasinya positif….. Merek adu jotos……Mmmuanntebbb….pol. Saling tinju, tampar….. Huh pokoknya keren….lho kok jadi kayak liat mike Tyson…Astagfirullah…… Maaf… Kalau adu jotos itu seperti yang di sinetron-sinetron sih ga pa pa, halah paling juga ditipu ma sutradaranya….. Lha ini beneran. Aku jadi miris…orang jawa bilang. Apa ndak sakit ? Ya iyyalaah…pake nanya ?!
Aku ga berani terlalu lama melihat adegan alami tersebut. Segera saja setelah kemacetan itu berkurang, aku tancap gas. Hhh….oalah….adu ketangkasan yang tidak ada untungnya. Rugi sudah pasti. Kasihan mereka itu, …… semoga aku dapat lebih mengendalikan diriku dalam situasi apapun. (Sekarang aku sedang mengelus dada…)

Iya kalo seperti gambar di atas.....lucu.....??!!

PAMRIH HALANGI IKHLAS....?

Tuesday, March 6, 2007

JARUM TERTINGGAL ?!?!

Tanggal 26 Februari 2007, jam 09.30, aku mengantar ibu periksa kesehatan ke Puskesmas. Ada kejadian lucu yang kutemui. Saat itu aku dan ibu tengah menunggu untuk dipanggil ke ruang periksa. Suasananya cukup ramai dan yang antri pun banyak, maklumlah hari Senin. Saat sedang asyik mengamati keadaan sekitar ruang tunggu itulah, aku mendengar percakapan 2 orang ibu yang akan mengambil obat. Agaknya kedua ibu tersebut sudah selesai periksa.

Ibu 1 : Sambil terbatuk, dia mulai bicara: “Tadi aku disarankan untuk suntik tapi aku tidak mau .........”
Ibu 2 : “Lho......?”
Ibu 1 : “Katanya disuntik supaya panas dan pusingnya berkurang.”
Ibu 2 : “Trus.....?”
Ibu 1 : “Ya.....aku tetap ndak mau,” Sambil mengambil obat dari loket obat.
Ibu 2 : “Lho, kenapa ? Kan enak jadi cepat sembuh ! Disuntik kok tidak mau,”
Ibu 1 : Dengan enteng dia menjawab, “Ndak mau ! ....nanti jarumnya tertinggal !”
Ibu 2 : “.......?!?!?!......”

FENOMENA APAKAH INI ?

Thursday, February 15, 2007

Kulihat seorang anak seusia SMP tengah berbicara dengan seorang tua yang tampak seperti kakeknya. Rasa penasaranlah yang membuatku melangkah menghampirinya. Spontan dia melihat kedatanganku dan menyapaku, “Halo Mbak,……Mbak..tolong printkan ini dong.” Ujarnya seraya mengulurkan sebuah potongan tabloid terkemuka kepadaku. “Apa itu?” tanyaku balik. “Ini Mbak, kontes nyanyi…aku mau ikut.” Ujarnya. Kuambil potongan tabloid itu. Sebuah formulir pendaftaran untuk bintang penyanyi. “Aku tidak bisa ngeprint di sini karena tidak ada printer.” Jawabku. “Ya….ya udah ga pa pa. Mbak, tahu Chelsea Olivia?” tanyanya. “Siapa dia?” tanyaku. “Itu lho mbak, yang main di TV…..cantik ya?” Aku hanya tersenyum. Selanjutnya dia mulai mengoceh tidak jelas. Tanpa menghiraukan keberadaanku. Kubiarkan saja kondisi demikian.
Tahukah engkau? Sepanjang percakapanku dengan anak seusia SMP itu, dia tidak menatap ke arahku seperti layaknya bila orang berbicara. Kecuali aku memanggil namanya, barulah dia menoleh, itupun hanya sebentar. Kepalanya selalu menoleh ke kanan seolah sedang menatap sesuatu yang menarik yang membuatnya enggan melihat ke arah orang yang diajaknya bicara. Hal itu bukanlah suatu kekurangajaran atau kesengajaan. Karena anak seusia SMP itu tidak lain adalah salah satu pasien yang menghuni ruang perawatan Jiwa di suatu rumah sakit ternama.
Ya….dia menjadi salah satu pasien dengan gangguan jiwa yang cukup serius. Kepalanya yang selalu menoleh ke kanan tidak hanya bertahan bila dia diam di atas tempat tidur, itu juga terjadi ketika dia hendak berjalan menuju ke kamar mandi. Tidak hanya itu, langkah kakinya pun tampak seperti robot. Itu semua adalah salah satu gejala dari terapi oral yang tengah dijalaninya. Efek samping yang paling dikhawatirkan terjadi dan berlanjut bila tidak segera ditangani. Untunglah anak itu segera mendapat penawar untuk mengimbangi efek samping dari terapi oralnya. Tidak berapa lama, setelah dia mendapat suntikan Trihexyphenidyl, dia tertidur. Satu setengah jam berikutnya dia terbangun dan kepalanya sudah tidak lagi selalu menoleh ke kanan. Kembali seperti sedia kala. Hatiku lega melihatnya demikian.
Selain dia, ada juga anak perempuan seusia dia yang juga menjadi penghuni ruang perawatan Jiwa di rumah sakit tersebut.
Hal ini seharusnya menjadi suatu pemikiran bagi kita semua. Apa sebenarnya yang tengah terjadi ? Mengapa anak semuda itu sudah mengalami gangguan jiwa?
Dewasa ini, agaknya tenggang rasa dan saling menghormati yang dulu rajin dituliskan dalam setiap buku mata ajar pekerti, tampaknya memang hanya dijadikan pemanis saja. Sedikit sekali orang yang dapat mempraktikkannya. Sampai-sampai anak seumur jagung pun, sudah fasih mengucapkan kata-kata tidak senonoh yang entah dari mana dia mendengarnya pertama kali. Dengan lantang, dia dapat menggilas perasaan kawannya melalui kata-kata yang sangat menyakitkan. Apakah dalam keadaan seperti ini kita akan terbawa suasana untuk mencari-cari siapa yang bersalah? Bukankah akan lebih bijak, bila kita mempraktikkan petuah Aa’ Gym yang tersohor dengan 3M-nya. Mulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang.
Mari kita bersama berintrospeksi dan mendewasakan diri di tengah ganasnya persaingan yang tidak lagi sehat. Agar tidak terhanyut dalam arus keserakahan. Menyatukan hati dengan niat suci hanya mencari keridhoan-Nya. Sayangilah semua yang ada di bumi ini, maka semua yang ada di langit pun akan menyayangimu. Saudaraku, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tentang Hati

Friday, January 26, 2007

Everything is belonging to God
Every heart in this world too
Nobody can deny it
It can smooth or hard
Depends on God's judgement?
Or human's effort?
Or....... both?

All I know.....
people are kind with all their hearts

God.....
I know u can hear me.....anywhere...anytime
everything I do......
All I want.....
Just let my heart is usefull for others
And always stay in Your way n Your bless

Cinta dan Perkawinan Menurut Plato

Sunday, January 14, 2007

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)"
Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"
Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"


CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
________________________________________________________
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.


Artikel ini kudapatkan dari suatu web.

Antara Masjid dan Lantai

Saturday, January 13, 2007

Aku bertudung harap
Antara shaf-shafnya manusia
Adalah ketenteraman rasa
Hati damai menghadap-Nya
Buat jalan ke pintu surga
Begitu aku terlupa dunia fana
Sebab mengingatnya penuh
Didalam diri kiblat mendekat
Wajah-Mu kudekap
Alangkah sejuknya dada
Tuhan,
Batin bersama-Mu teduh terasa
Aku bergaun buka
dengan muka seribu punya
Antara ramainya manusia
serta lantai yang bergoyah pesta
Dan langkah bersimpang lacur
Dalam pasangan warna rupa
Senyum-Mu kupalingkan juga
Ah,...Tuhan
Mengapa kusertai mereka
Padahal hati penuh sesal
Sebab jalan-Mu ku kenal dalam
Tuhan,
Karena masa muda
Disana duniaku gelisah terasa

 
Free new blogger template ABSTRACT MIND Design by Pannasmontata             Powered by    Blogger